Ilustrasi kasus bunuh diri/Freepik
Health

Kasus Bunuh Diri Pria Lebih Tinggi Dibandingkan Perempuan

Redaksi
Selasa, 12 Desember 2023 - 17:30
Bagikan

Bisnis.com, BANDUNG – Data Estimasi Kesehatan Global Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2021 terdapat 6.544 kasus bunuh diri di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.095 kasus terjadi pada laki-laki.

Pada media briefing PB IDI mengenai Fenomena Bunuh Diri di Indonesia, Senin (11/12/2023), Dr Nova Riyanti menjelaskan bahwa salah satu penyebab tingginya kasus bunuh diri pada Laki-laki adalah emosional problem.

Dia mengatakan bahwa perempuan memiliki kemampuan emosional problem lebih baik dibandingkan laki-laki. Ketika perempuan merasa sedih atau depresi, mereka memiliki energi lain yang lebih besar dari itu. Hal itu kemudian dapat menghilangkan keinginan untuk bunuh diri.

Berbeda dengan laki-laki yang cenderung menyimpan kesedihannya sendiri dan tidak mampu mengutarakan perasaanya kepada orang lain.

Ini faktor penyebab tingginya kasus bunuh diri pada laki-laki:

1. Stereotip dalam masyarakat

Stigma dan stereotip ‘laki-laki kuat’ yang masih melekat dalam masyarakat menjadi salah satu faktor penyebab bunuh diri pada laki-laki.

Mereka didorong untuk menjadi tangguh sehingga kerap kali tidak dapat mengakui kelemahannya. Hal ini berakar dari masa kanak-kanak, ketika ditanam dalam benaknya bahwa anak laki-laki tidak boleh menangis.

Stereotip ini membuat banyak laki-laki tidak dapat mengutarakan perasaan mereka yang sebenarnya atau mencari dukungan pada perawatan profesional.

2. Komunikasi

Secara umum, perempuan cenderung lebih komunikatif dalam hal kesehatan mental dan mampu mengutarakan perasaan mereka kepada orang lain daripada memendam emosi mereka.

Berbeda dengan laki-laki, mereka kerap kali sulit untuk mengutarakan perasaannya. Laki-laki telah terbukti kurang mau mengungkapkan gejala depresi yang oleh sebagian orang dianggap sebagai salah satu penjelasan mengapa perempuan lebih sering didiagnosis dengan kondisi kesehatan mental.

3. Penyalahgunaan zat

Alkohol memiliki kaitan yang erat dengan depresi. Ketika menderita gejala depresi atau kecemasan, ada kemungkinan orang akan mengonsumsi alkohol berlebihan untuk mengobati diri sendiri. 

Meskipun alkohol dapat membuat pikiran lebih rileks dalam jangka pendek, alkohol adalah depresan yang dapat memperburuk gejala seiring berjalannya waktu.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan bahwa 7% laki-laki memiliki gangguan penggunaan alkohol, dibandingkan dengan 4% perempuan.

4. Tuntutan keuangan

Laki-laki memiliki kecenderungan untuk melihat diri mereka sebagai orang yang gagal jika mereka tidak mampu menafkahi keluarga mereka. Hal ini membuat laki-laki lebih berisiko jika mereka kehilangan pekerjaan.

Ketika stigma di tempat kerja, keengganan untuk berbicara, dan risiko penyalahgunaan zat digabungkan dengan perubahan drastis dalam kehidupan seseorang, risiko bunuh diri dapat meningkat secara drastis.

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro