Bisnis.com, JAKARTA -- Memulai tahun yang baru, banyak orang memiliki resolusi untuk menurunkan berat badan dan ingin hidup lebih sehat.
Bahkan, menurut American Society for Nutrition, resolusi Tahun Baru yang paling populer adalah menurunkan berat badan. Banyak orang melihat 1 Januari sebagai “momen yang memberdayakan dan memotivasi” untuk meningkatkan kesehatan mereka.
Untuk mewujudkan resolusi tersebut, lantas diet apa yang terbaik untuk dicoba?
Untuk menjawab pertanyaan ini, setiap tahun U.S. News & World Report mengumpulkan panel ahli medis dan nutrisi untuk mengevaluasi pola makan paling populer untuk melihat pola makan mana yang paling didukung oleh ilmu pengetahuan.
Para ahli memeriksa setiap jenis rencana diet untuk menentukan apakah rencana tersebut aman, bergizi, berkelanjutan, dan efektif untuk menurunkan berat badan.
Mereka juga melihat apakah setiap pola makan mungkin lebih baik untuk tujuan tertentu, seperti kesehatan tulang.
Melansir Healthline, ada tiga diet terbaik menurut panel US News & World Report, yaitu diet Mediterania, diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension), dan diet MIND (Mediterranean-DASH Intervention for Neurodegenerative Delay) yang merupakan gabungan dari dua jenis sebelumnya.
Pola makan ini mendapat skor masing-masing 85,1 persen, 75,4 persen, dan 60,7 persen.
Menurut Konsultan Nutrisi Barbara Kovalenko, diet Mediterania meningkatkan kesehatan jantung karena penekanannya pada konsumsi lemak yang menyehatkan jantung seperti minyak zaitun dan asam lemak omega-3 dari ikan.
Sementara itu, diet DASH dirancang untuk menjaga tingkat tekanan darah yang sehat. Diet ini mendorong konsumsi natrium yang lebih rendah, yang juga bermanfaat bagi kesehatan jantung.
Terakhir, Diet MIND adalah gabungan dari pola makan Mediterania dan DASH. Diet ini dirancang untuk mendukung kesehatan otak dan dapat mengurangi risiko penurunan kognitif seiring bertambahnya usia.
Kovalenko mengatakan, menerapkan pola makan ini dapat membawa berbagai manfaat kesehatan, seperti peningkatan kesehatan jantung, mengurangi peradangan, dan fungsi otak yang lebih baik.
“Mereka memprioritaskan makanan utuh dan tidak diolah yang menyehatkan tubuh," jelasnya.
Adapun, Kovalenko menegaskan bahwa penurunan berat badan yang cepat bukan berarti adalah jenis diet yang baik.
Beberapa diet dengan peringkat tertinggi untuk menurunkan berat badan dengan cepat termasuk diet keto (100), diet Atkin (57), dan diet HMR (Health Management Resources).
Namun, jika dilihat dari peringkat keseluruhan, rencana ini masing-masing mendapat skor buruk -46,1 persen, -46,2 persen, -33,1 persen.
Diet keto dan diet Atkin merupakan diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak dan masih kontroversial. Makanan yang dikonsumsi dalam diet tersebut cenderung tinggi lemak jenuhnya, yang dapat meningkatkan kolesterol jahat.
Pola makan ini juga bisa membatasi karena menghilangkan sebagian besar karbohidrat. Hal ini berpotensi menyebabkan kekurangan nutrisi penting seperti folat, thiamin, selenium, magnesium, kalsium, dan zat besi.
Namun, mereka tetap populer karena fakta bahwa pembatasan karbohidrat menempatkan orang dalam kondisi pembakaran lemak yang disebut “ketosis” yang membantu menekan nafsu makan dan konsumsi makanan yang menyebabkan penurunan berat badan dengan cepat.
Selain itu, diet HMR adalah diet pengganti makanan terstruktur. Pada tahap awal, orang yang menjalaninya harus mengonsumsi tiga minuman shake pengganti makanan, dua makanan pembuka, dan lima cangkir buah dan sayuran setiap hari.
Di antara kritik yang dikutip oleh panel US News & World Report, diet HMR berpotensi membuat diet tidak tahan lama karena terlalu monoton dan terbatasnya pilihan makan di luar.
Cara Terbaik untuk Memulai Diet
Ahli Nutrisi Emily Norman, mengatakan bahwa memulai pola makan baru secara berkelanjutan adalah tentang membuat perubahan bertahap dan realistis pada gaya hidup Anda.
Menurutnya, daripada melakukan pembatasan drastis, fokuslah untuk mengonsumsi lebih banyak buah, sayuran, biji-bijian, dan lemak sehat ke dalam makanan sehari-hari.
Norman menambahkan, bahwa diet bisa dimulai dengan menetapkan tujuan yang dapat dicapai seperti memasukkan seporsi sayuran hijau ke dalam makanan Anda atau mengganti camilan tinggi gula tambahan dan lemak jenuh dengan kacang-kacangan, beri, atau sepotong buah utuh.
“Kuncinya adalah melakukan sedikit penyesuaian yang sejalan dengan prinsip pola makan yang dipilih,” kata Norman.
Langkah lain yang dapat diambil, menurut Norman, termasuk membangun sistem pendukung, memperhatikan ukuran porsi, dan memberikan ruang untuk makan makanan favorit sesekali.
Semua ini dapat berkontribusi untuk menjadikan diet yang dijalani sebgai gaya hidup baru yang lebih berkelanjutan.
“Penekanannya harus pada kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang, bukan penurunan berat badan dengan cepat,” tutupnya.