10 Gejala Tak Biasa Diabetes pada Usia di Atas 30 Tahun, Pernah Mengalami?/istimewa
Health

10 Gejala Tak Biasa Diabetes pada Usia di Atas 30 Tahun, Pernah Mengalami?

Mia Chitra Dinisari
Senin, 15 Januari 2024 - 10:47
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Biasanya Anda khawatir mengalami diabetes jika mengalami kondisi sering buang air kecil di malam hari atau rasa haus berlebihan.

Meskipun gejala umum itu memang ada, tapi ada beberapa tanda yang tidak biasa mungkin mengindikasikan diabetes, terutama pada individu berusia 30 tahun ke atas.

Mengenali gejala-gejala yang kurang umum ini sangat penting untuk deteksi dini dan pengelolaan diabetes.

Berikut 10 gejala diabates yang tidak biasa pada Anda yang berusia di atas 30 tahun.

1. ​Sering terjadi infeksi​

Diabetes dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, sehingga meningkatkan kerentanan terhadap kondisi seperti infeksi jamur. Wanita, khususnya, mungkin mengalami infeksi jamur berulang, karena peningkatan kadar gula darah menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan jamur.

2. Rasa haus yang berlebihan setelah makan​

Mengalami rasa haus yang berlebihan setelah makan bisa menjadi tanda diabetes yang kurang diketahui. Rasa haus yang berlebihan ini, dikenal sebagai polidipsia, dikaitkan dengan upaya tubuh menghilangkan kelebihan gula melalui peningkatan buang air kecil. Memantau asupan cairan dan mengenali pola haus yang tidak biasa sangatlah penting.

3. ​Penambahan berat badan yang tidak terduga​

Meskipun penurunan berat badan adalah gejala umum diabetes, beberapa orang mungkin mengalami kenaikan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Resistensi insulin dapat menyebabkan peningkatan penyimpanan lemak, terutama di sekitar area perut. Kenaikan berat badan secara tiba-tiba tanpa perubahan pola makan atau olahraga harus didiskusikan dengan profesional kesehatan.

4. Bercak kulit menjadi gelap (Acanthosis Nigricans).

Canthosis nigricans adalah suatu kondisi yang ditandai dengan bercak kulit berwarna gelap dan halus, sering ditemukan di lipatan dan lipatan tubuh. Ini bisa menjadi tanda resistensi insulin, yang merupakan cikal bakal diabetes tipe 2. Individu yang memperhatikan perubahan kulit seperti itu harus mencari evaluasi medis untuk mengetahui potensi risiko diabetes.

5. ​Penglihatan kabur​

Perubahan penglihatan, seperti penglihatan kabur atau berfluktuasi, dapat dikaitkan dengan diabetes. Kadar gula darah yang tinggi dapat mempengaruhi keseimbangan cairan di mata, sehingga menyebabkan perubahan sementara pada bentuk lensa. Pemeriksaan mata secara teratur sangat penting untuk mendeteksi masalah penglihatan terkait diabetes sejak dini.

6. ​Kulit gatal dan kering​

Rasa gatal dan kulit kering yang terus-menerus bisa menjadi indikator diabetes. Kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi saraf dan pembuluh darah sehingga menyebabkan berkurangnya tingkat kelembapan pada kulit. Kulit gatal, terutama di ekstremitas bawah, mungkin merupakan tanda diabetes yang tidak kentara namun penting.

7. Kaki sakit dan mati rasa​

Diabetes dapat mempengaruhi saraf, menyebabkan neuropati perifer. Gejalanya mungkin berupa nyeri, kesemutan, atau mati rasa pada ekstremitas, biasanya dimulai pada kaki. Individu yang mengalami ketidaknyamanan kaki terus-menerus harus mempertimbangkan pemeriksaan diabetes, karena intervensi dini dapat mencegah komplikasi lebih lanjut.

8. ​Bau mulut kronis​

Diabetes dapat menyebabkan timbulnya bau napas seperti buah atau aseton. Ini terjadi ketika tubuh membakar lemak untuk energi, bukan glukosa, sehingga melepaskan keton. Bau mulut kronis, terutama jika tidak berhubungan dengan kebersihan mulut, mungkin memerlukan pemeriksaan diabetes.

9. Peningkatan nafsu makan tanpa penambahan berat badan

Meskipun diabetes sering dikaitkan dengan penurunan berat badan, beberapa orang mungkin mengalami peningkatan rasa lapar tanpa disertai peningkatan berat badan. Kombinasi paradoks ini dapat menunjukkan ketidakseimbangan fungsi insulin, dan disarankan untuk melakukan evaluasi medis secara menyeluruh.

10. ​Gangguan tidur​

Diabetes dapat mengganggu pola tidur, menyebabkan masalah seperti insomnia atau kantuk berlebihan di siang hari. Fluktuasi kadar gula darah dapat mengganggu siklus tidur-bangun alami tubuh. Memantau kualitas tidur dan mengatasi gangguan yang terus-menerus sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro