Kenali Gejala Lain Demam Berdarah Dengue (DBD), Jangan Sampai Terlambat Ditangani
Health

Kenali Gejala Lain Demam Berdarah Dengue alias DBD, Jangan Sampai Terlambat Ditangani!

Mutiara Nabila
Rabu, 17 Januari 2024 - 18:38
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah besar di Indonesia dan salah satu penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah karena pasien terlambat ditangani. 

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan sampai dengan 2023, tercatat ada 76.449 kasus dengue dengan 571 kasus kematian mulai dari Januari-November.

Angka kasus tesebut sudah menurun dibandingkan dengan pada 2022 sebanyak 143.300 kasus dengan 1.236 kematian, namun masih tetap cukup tinggi. Adapun, kelompok umur dengan kematian tertinggi adalah pada rentang usia 5-14 tahun.

Oleh karena itu, agar tidak terlambat menangani kasus DBD, perlu mengetahui gejala bahkan gejala awalnya, agar nyawa penderitanya bisa terselamatkan. 

Secara umum, gejala DBD yaitu demam tinggi secara tiba-tiba, sakit kepala yang parah di bagian depan kepala, nyeri otot dan sendi, ruam pada kulit atau perdarahan, nyeri perut, dan kelelahan yang parah. 

Dosen FKUI dan Perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Prof. Erni Juwita Nelwan mengungkapkan, terkadang DBD menunjukkan gejala lain ketika sudah masuk masa kritis, bahkan ada pula yang tidak begejala. 

"Untuk kasus yang segera dibawa ke rumah sakit, bisa terlihat juga ada pembesaran hati, tapi ini harus diperiksa di laboratorium," ujarnya dalam Diskusi Publik di Jakarta, Rabu (17/1/2024). 

Selain itu, dalam beberapa kasus juga terdapat gejala sesak napas atau hipoksia. Prof. Erni mengungkapkan penyebabnya karena ada cairan yang berpindah ke paru, sehingga pasien tidak bisa bernapas dengan baik. 

"Penyebabkan karena ketika DBD ada kebocoran, pembuluh darah melebar dan pecah, menyebabkan cairan tersebut pindah ke paru. Mungkin sakitnya juga sudah lebih dari 3 hari, kalau sedang masuk masa kritis bisa gejalanya lebih dari gejala yang umum. Ini harus observasi di ICU," paparnya. 

Selain itu, pada anak-anak juga terdapat beberapa gejala yang harus diwaspadai selain demam tinggi, yaitu jika asupan cairan sudah tidak bisa masuk ke dalam tubuh yang bisa menyebabkan dehidrasi. Jika sudah terjadi, bisa segera mencari pertolongan ke rumah sakit. 

Perlu diketahui bahwa fase kritis demam berdarah akan terjadi pada hari keempat atau kelima. Saat itu, demam turun  yang sering kali disalahartikan sebagai kesembuhan oleh banyak orang, alih-alih malah masuk ke fase yang berbahaya.

Beberapa gejala lain yang terjadi saat masa kritis adalah jika anak mengeluh nyeri perut, gelisah tidak bisa diam, suhu badannya turun, dan wajahnya pucat.

"Kalau begini ini sudah bahaya, jangan ditunda ke rumah sakit," lanjutnya.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro