Bisnis.com, JAKARTA - Otak umumnya dipengaruhi oleh usia, dan masalah ingatan merupakan masalah umum di kalangan lansia. Ini belum tentu demensia, karena ada juga yang namanya kehilangan ingatan terkait usia.
Untungnya ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk membantu menjaga kekuatan otak kita sebaik mungkin. Diet adalah cara utama untuk melakukannya.
Penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak makanan tertentu ternyata dapat membantu melindungi otak dari kerusakan. Namun, ada juga makanan yang bisa memberikan efek sebaliknya.
Dokter naturopati, Janine Bowring dari AS menjelaskan ada tiga makanan yang dapat “merusak otak Anda”.
Berikut 3 makanan yang bisa merusak otak menurut Dr Bowring
1. Ikan todak
Meskipun ikan sering dianggap sebagai makanan penambah otak karena kandungan omega-3 di dalamnya, ikan todak sebenarnya sebaiknya dihindari.
Hal ini disebabkan kadar merkuri yang terdapat pada ikan tersebut.
Ikan todak cenderung mengandung merkuri yang sangat tinggi, logam berat yang akan menghancurkan sel-sel otak Anda.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Complementary Therapies in Medicine pada tahun 2020 menceritakan kasus seorang pria lanjut usia yang didiagnosis menderita penyakit Alzheimer setelah mengonsumsi ikan todak.
Merkurius juga dikenal sebagai salah satu neurotoksin yang paling ampuh. Studi kasus ini menggambarkan seorang pria berusia 91 tahun yang mengalami penurunan kognitif yang didiagnosis sebagai penyakit Alzheimer.
Studi tersebut menyimpulkan: “Oleh karena itu, sangat penting untuk mengatasi etiologi biologis seperti toksisitas merkuri pada populasi lansia yang didiagnosis menderita Alzheimer, namun kerusakan organ mungkin tidak dapat diperbaiki.”
2. Margarin
Lemak yang ditemukan dalam margarin merusak otak.
Margarin, biasanya terbuat dari lemak trans, yang sangat menyebabkan peradangan pada seluruh tubuh Anda, terutama pada otak dan sistem saraf Anda juga.
Berbagai penelitian telah menemukan hubungan antara lemak trans dan kerusakan otak.
Salah satunya, yang diterbitkan dalam Bratislava Medical Journal pada tahun 2016, mengatakan: “Lemak trans (lemak T) memiliki efek buruk pada otak dan sistem saraf.
Lemak T dari makanan dimasukkan ke dalam membran sel otak dan mengubah kemampuan neuron untuk berkomunikasi. Hal ini dapat menurunkan kinerja mental. Hubungan antara asupan lemak T dan risiko depresi diamati.
Ada semakin banyak bukti mengenai kemungkinan peran lemak T dalam perkembangan penyakit Alzheimer dan penurunan kognitif seiring bertambahnya usia.”
Untungnya, lemak trans tidak ditemukan di sebagian besar margarin yang dijual di Inggris, namun tetap ada baiknya Anda memeriksa labelnya saat Anda membelinya.
3. Kentang goreng
Ini berlaku untuk makanan apa pun yang mengandung minyak tertentu.
PUFAS [asam lemak tak jenuh ganda] ini juga sangat menyebabkan peradangan, dan penelitian menunjukkan bahwa makan banyak gorengan akan menurunkan kekuatan otak Anda.
Meskipun makanan yang digoreng, dikupas, atau digoreng mungkin termasuk dalam daftar makanan yang menenangkan, namun makanan tersebut dapat merusak otak.
Sebuah penelitian terhadap lebih dari 18.000 orang menemukan bahwa pola makan tinggi gorengan dikaitkan dengan rendahnya skor memori dan kognisi.”