Bisnis.com, JAKARTA - Tes darah rutin sangat penting untuk memantau kesehatan secara keseluruhan dan mendeteksi tanda-tanda awal potensi masalah kesehatan.
Meskipun tes darah umumnya dilakukan pada status kesehatan individu dan faktor risiko, ada beberapa tes darah penting yang harus dipertimbangkan oleh individu untuk dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari rutinitas perawatan kesehatan preventif mereka.
Berikut lima tes darah utama yang penting dilakukan setiap tahun dilansir dari Timesofindia
1. Hitung Darah Lengkap (CBC)
Hitung Darah Lengkap (CBC) adalah tes komprehensif yang mengevaluasi berbagai komponen darah Anda, termasuk sel darah merah (RBC), sel darah putih (WBC), dan trombosit.
Tes ini memberikan informasi penting tentang kesehatan darah Anda secara keseluruhan dan dapat membantu mengidentifikasi kondisi seperti anemia, infeksi, dan gangguan pembekuan darah.
Secara khusus, CBC mengukur parameter seperti kadar hemoglobin, hematokrit, jumlah sel darah merah, jumlah sel darah putih, dan jumlah trombosit.
Kelainan pada parameter ini mungkin mengindikasikan masalah kesehatan mendasar yang memerlukan evaluasi dan penanganan lebih lanjut.
2. Profil Lipid
Profil Lipid adalah tes darah yang menilai kadar kolesterol Anda dan penanda lipid lainnya yang terkait dengan kesehatan jantung. Tes ini mengukur berbagai komponen lipid, termasuk kolesterol total, kolesterol low-density lipoprotein (LDL), kolesterol high-density lipoprotein (HDL), dan trigliserida.
Peningkatan kadar kolesterol LDL dan trigliserida, serta rendahnya kadar kolesterol HDL, merupakan faktor risiko yang signifikan terhadap penyakit jantung dan stroke.
Pemantauan kadar lipid setiap tahun dapat membantu mengidentifikasi individu yang berisiko mengalami komplikasi kardiovaskular dan memandu intervensi seperti modifikasi gaya hidup atau terapi pengobatan untuk mengelola kadar kolesterol dan mengurangi risiko kardiovaskular.
3. Glukosa Darah (Gula Darah Puasa atau HbA1c).
Tes glukosa darah penting untuk menilai kadar gula darah dan skrining diabetes atau pradiabetes. Dua tes glukosa darah yang umum termasuk Gula Darah Puasa (FBS) dan Hemoglobin A1c (HbA1c). Gula Darah Puasa mengukur kadar gula darah Anda setelah puasa semalaman dan memberikan wawasan tentang kemampuan tubuh Anda untuk mengatur kadar glukosa.
HbA1c, sebaliknya, mencerminkan rata-rata kadar gula darah Anda selama dua hingga tiga bulan terakhir dan dianggap sebagai indikator pengendalian glukosa jangka panjang yang lebih andal. Peningkatan kadar glukosa darah dapat mengindikasikan diabetes atau pradiabetes, yang memerlukan deteksi dini dan penanganan untuk mencegah komplikasi seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, dan kerusakan saraf.
4. Tes Fungsi Tiroid
Tes fungsi tiroid mengevaluasi fungsi kelenjar tiroid, yang memainkan peran penting dalam mengatur metabolisme, produksi energi, dan berbagai fungsi tubuh. Tes fungsi tiroid yang umum meliputi Hormon Stimulasi Tiroid (TSH), T4 Bebas (tiroksin), dan T3 Gratis (triiodothyronine).
Kadar TSH membantu menilai fungsi kelenjar tiroid secara keseluruhan, sedangkan kadar T4 Bebas dan T3 Bebas mengukur kadar hormon tiroid aktif yang bersirkulasi dalam aliran darah. Kelainan pada fungsi tiroid dapat menimbulkan gejala seperti kelelahan, perubahan berat badan, perubahan suasana hati, dan perubahan detak jantung.
Pemeriksaan tiroid secara teratur sangat penting untuk mendeteksi gangguan tiroid seperti hipotiroidisme (tiroid kurang aktif) atau hipertiroidisme (tiroid terlalu aktif) dan memulai pengobatan yang tepat untuk mengembalikan keseimbangan hormon tiroid dan meringankan gejala.
5. Panel Metabolik Komprehensif (CMP).
Comprehensive Metabolic Panel (CMP) adalah tes darah komprehensif yang menilai berbagai penanda metabolisme dan fungsi organ. Tes ini biasanya mencakup pengukuran glukosa darah, elektrolit (natrium, kalium, klorida, bikarbonat), fungsi ginjal (kreatinin, nitrogen urea darah), fungsi hati (bilirubin, albumin, enzim hati), dan kadar protein.
CMP memberikan informasi berharga tentang kesehatan metabolisme Anda secara keseluruhan dan fungsi organ vital seperti ginjal dan hati.
Kelainan pada hasil CMP mungkin mengindikasikan kondisi seperti penyakit ginjal, disfungsi hati, ketidakseimbangan elektrolit, atau gangguan metabolisme.
Pemantauan rutin terhadap parameter CMP dapat membantu mengidentifikasi potensi masalah kesehatan sejak dini dan memfasilitasi intervensi tepat waktu untuk menjaga kesehatan optimal dan mencegah komplikasi.