Bisnis.com, JAKARTA - Es krim Magnum Classic dan Almond yang dijual di pasar Inggris dan Irlandia menjadi perbincangan karena adanya dugaan mengandung plastik dan logam. Akibatnya, kedua produk tersebut ditarik dari pasar. Lantas, bahayakah kandungan bagi kesehatan?
Dilansir Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), plastik mengandung campuran polimer, filler, plasticizer, retard an nyala, antioksidan, lubrikan, stabilizer panas dan pigmen warna.
Kandungan tersebut merupakan senyawa kimia toksik yang dapat mengkontaminasi makanan akibat pengaruh suhu dan waktu kontak. Ketika suhu berada di suhu lebih dari 60 derajat dan lama kontak selama 30 menit, maka makanan akan terkontaminasi plastik.
Semakin besar suhu dan lama kontak, perpindahan senyawa toksik akan semakin banyak. Sedangkan logam dibentuk dari jenis logam seng, alumunium, dan besi. Dalam kadar rendah, logam tidak akan meracuni manusia.
Logam akan larut ketika bereaksi dengan larutan asam. Kontak makanan dan minuman yang memiliki sifat asam dapat melarutkan kandungan kemasan berbahan dasar logam.
Jika makanan atau minuman yang bersifat asam mengalami kontak dengan bungkus berbahan logam dalam jangka waktu lama, maka akan meningkatkan migrasi senyawa toksik. Oleh sebab itu, biasanya bahan dasar yang digunakan sebagai wadah makanan atau minuman akan disesuaikan dengan jenis makanan atau minuman itu sendiri.
Tubuh yang terlalu banyak terkontaminasi logam atau plastik dari sebuah makanan atau minuman dapat memicu terjadinya beberapa masalah kesehatan.
Dilansir Medical News Today dan National Library Of Medicine, ada beberapa bahaya yang mengintai, yakni:
1. Gangguan Hormon
Paparan BPA yang terkandung dalam plastik memberikan risiko besar bagi pria dan wanita dalam hal kesuburan. Hormon yang akan mengalami gangguan adalah estrogen, testosterone, dan insulin. Pada wanita, kondisi terburuknya adalah sindrom ovarium polikistik.
2. Terganggunya Sistem Kekebalan Tubuh
Kandungan tersebut menyebabkan kesehatan usus terganggu. Mengingat usus adalah tempat dari berbagai jenis bakteri yang juga bertugas untuk mengatur kesehatan tubuh manusia.
Setidaknya 70% sampai 80% sel kekebalan tubuh berada di usus, sehingga mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung logam atau plastik mampu melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Logam dan plastik justru membuat bakteri baik dalam usus harus tergantikan dengan bakteri jahat. BUkan tidak mungkin jika tubuh akan mengalami autoimun. Salah satu kondisi penyakit yang bisa saja terjadi adalah Parkinson.
3. Berpeluang Besar Terjangkit Penyakit Kronis
Bahaya lain yang mengintai tubuh ketika banyak terpapar plastik dan logam adalah menimbulkan masalah penyakit kronis. Hal ini tentunya membuat tubuh sulit menjalankan aktivitas sehari-hari.
Kadar dioksin, flatat, dan BP adalah kandungan yang memiliki pengaruh besar terjadinya penyakit kronis lantaran lebih tinggi dalam darah dan menyebabkan gangguan glukosa, resistensi insulin, dan obesitas.
Tak hanya itu, penyakit lainnya yang akan menjangkit manusia adalah anemia, gagal ginjal, pneumonia, kanker paru-paru, autoimun, endometriosis, radang tenggorokan, kanker kulit, sakit kepala.
Dalam catatan Bisnis, Marketing Lead Magnum Indonesia, Aliqa Sendialaras memastikan produk magnum yang dijual di Indonesia memiliki standar tinggi dan sesuai undang-undang untuk diedarkan.
“Kami tegaskan bahwa semua produk Magnum yang dijual dan didistribusikan secara resmi di Indonesia tidak diproduksi di Inggris dan/atau Irlandia sehingga aman untuk dikonsumsi,” katanya, dikutip (24/4/2024).
Sebelumnya, lembaga pengawas makanan Inggris, Food Standards Agency (FSA) menemukan dugaan kandungan plastik dan logam yang terkontaminasi dalam produk Magnum. Adapun, produk yang diduga terpengaruh kandungan itu berukuran 3x1000 dengan kode batch L3338, L3339, L3340, L3341, L3342 dan tanggal kadaluarsa December 2025. (Muhammad Sulthon Sulung Kandiyas)