Bisnis.com, JAKARTA -Pameran khusus untuk bisnis audio, video, dan musik dalam acara Jakarta Audio, Video, Musik Expo akan digelar pada akhir November 2024 mendatang.
Direktur PT Songolas Exhibition Services (19 Events) Deny Yunus mengatakan bahwa pameran kali ini adalah pertama kalinya digelar di Indonesia untuk mempertemukan para dealer, produsen, dan distributor industri audio, video, dan musik dari dalam dan luar negeri, dalam pertemuan tahunan terbesar di Indonesia.
"Ini memang kita menyebutnya pameran yang sudah lama tidur kita bangkitkan kembali, semoga bisa menjadi lebih baik dari pameran yang sudah pernah kami gelar sebelumnya.
Hal ini sesuai dengan arahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bahwa pameran seperti ini bisa mendorong industri konser, yang bisa banyak menyumbang PDB pariwisata bagi negara.
Direktur Industri Kreatif, Musik, Film dan Animasi Kemenparekraf M. Amin, Abdullah mengatakan bahwa konser bisa menyumbang besar untuk pendapatan negara jika ditunjang oleh sumber daya yang mumpuni dari pebisnis dan juga tunjangan dari pemerintah.
Berkaca dari Singapura, Amin memberikan contoh bahwa Negara Singa tersebut mengadakan kontrak eksklusif untuk menjadi penyelenggara tunggal konser Taylor Swift di Asia Tenggara dan menggelar konser selama 6 hari di awal Maret 2024. Tak tanggung-tanggung pemerintah Singapura juga memberi tunjangan per konser sebesar Rp31-46 miliar.
"Oleh sebab itu kita pemerintah Indonesia sedang merancang adanya semacam tunjangan untuk event-event itu. Karena kita lihat efeknya pada saat konser Taylor Swift itu besar ke Singapura. Kunjungan dari Indonesia sebesar 2,3 juta, dari Bangkok 1,4 juta, dan dari Malaysia 1,1 juta. Jumlah pengunjungnya naik 115%, dari 6,3 juta jadi 13 juta," katanya.
Pada 2023 di Singapura, konser juga membuat pemesanan hotel dan penerbangan melonjak 10% dan memberikan sumbangan PDB pariwisata yang sangat besar mencapai 370 juta dolar Singapura dan menghasilkan pendapatan sektor pariwisata Singapura sebesar Rp4,5 triliun sampai Rp7,5 triliun.
"Jadi saya rasa, pameran ini adalah salah satu bagian dari kita untuk membentuk industri musik kita, yang ternyata memang efeknya luar biasa. Dengan demikian Saya berharap pameran ini akan sukses," ungkapnya.
Deny melanjutkan bahwa pada pameran ini, JAVME menargetkan akan mengundang 200 peserta, dengan rasio 50% lokal dam 50% internasional.
"Kami undang yang internasional juga karena target kami dengan pameran ini juga menjadi salah satu ajang transformasi teknologi dan pengenalan teknologi baru di dalam industri," tambahnya.
Dia berharap kehadiran JAVME bisa membangun ekosistem bisnis industri audio, video, dan musik, serta dapat menjadi suatu wadah promosi untuk brand lokal agar dapat diterima di pasar nasional maupun internasional.