Sel kanker/reuters
Health

Kanker Penis Meningkat di Brasil, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Redaksi
Rabu, 26 Juni 2024 - 04:15
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah penelitian dari Universitas Sun Yat-Sen di China mengungkapkan adanya kenaikan kanker penis di seluruh dunia, salah satunya negara Brasil.

Para peneliti memperkirakan kenaikan terus meningkat sebesar 77% pada tiga dekade ke depan.

Penelitian yang diunggah pada tahun 2022 di jurnal JMIR Public Health and Surveillance para peneliti menggunakan database Cancer Incidence in Five Continents Plus (C15 plus) dan Nordic Cancer Registries (NORDCAN) dari tahun 1973 sampai 2020, untuk menganalisis 44 populasi dari 43 negara.

Mereka memperkirakan pada tahun 2020, jumlah penderita kanker penis mencapai 36.068 kasus baru dan 13.211 kematian per 100.000 kasus.

Brasil termasuk dalam negara dengan jumlah kanker penis tertinggi sebesar 2,1 per 100.000 pria dan 6.500 diantaranya harus menjalani amputasi penis dalam satu dekade.

“Meskipun negara-negara berkembang masih mempunyai angka kejadian dan kematian akibat kanker penis yang lebih tinggi, angka kejadian ini terus meningkat di sebagian besar negara-negara Eropa,” kata Leiwen Fu dan Tian Tian penulis penelitian tersebut, dikutip dari BBC pada Selasa (25/6/2024).

Selain Brasil, peningkatan kasus juga terjadi di Inggris dari 1,1 menjadi 1,3 per 100.000 dari tahun 1979 dan 2009. Di Jerman meningkat 50% dari 1,2 menjadi 1,8 per 100.000 antara tahun 1961 dan 2012.

Infeksi human papillomavirus (HPV) adalah penyebab utama meningkatnya kanker penis di negara tersebut. Terlebih bagi mereka yang mengabaikan kebersihan kelamin dan belum disunat membuat penumpukan kotoran di bawah kulup atau bagian dari ujung kulit penis.

Kanker penis sangat jarang terjadi bagi pria yang telah disunat dan tidak melakukan hubungan intim dengan berganti-ganti pasangan. Infeksi virus HPV juga bisa ditularkan melalui hubungan seks oral. Ahli Urologi di Brasil, Mauricio Dener Cordeiro mengatakan vaksin HPV di Brasil masih sangat rendah sehingga proteksi tubuh terhadap virus tersebut sangat lemah.

“Di Brasil, meskipun vaksin sudah tersedia, tingkat vaksinasi HPV pada anak perempuan masih rendah hanya mencapai 57% dan pada anak laki-laki, angkanya tidak melebihi 40%,” katanya.

“Cakupan yang ideal untuk mencegah penyakit ini adalah 90%,” tambahya.

Kondisi kanker penis memang sangat mengkhawatirkan karena saat memasuki fase kronis, risiko amputasi penis jauh lebih besar. Dilansir Cleveland Clinic, kanker penis berkembang ketika sel-sel ganas di penis tidak dapat terkendali. Kanker penis umumnya terjadi di bagian ujung penis.

Sel-sel ganas tersebut akan merusak organ-organ sehat lainnya dan terus menyebar ke seluruh jaringan tubuh. Kanker penis sangat rentan menyerang pria berusia di atas 55 sampai 60 tahun.

Tapi kanker ini dapat terjadi lebih cepat bagi individu yang bergonta-ganti pasangan untuk melakukan hubungan seksual.

Adapun gejala kanker penis meliputi:

1. Benjolan atau luka di bagian penis
2. Penis membengkak dan iritasi terutama di bagian ujung (balanitis)
3. Penebalan kulit atau perubahan warna kulit
4. Pertumbuhan datar yang tampak coklat kebiruan
5. Keluarnya cairan berbau busuk saat buang air kecil
6. Munculnya benjolan kecil atau kutil
7. Munculnya ruam di bagian penis.

Kanker penis tidak hanya disebabkan oleh HPV, melainkan juga faktor lainnya yang meningkatkan risiko terjangkit masalah kesehatan tersebut.

Berikut faktor yang meningkatkan risiko kanker penis:

1. Merokok

Kandungan zat kimia dalam rokok membuat tubuh menjadi lambat untuk melawan infeksi sehingga meningkatkan risiko kanker penis. Sistem
kekebalan tubuh tidak dapat bekerja secara baik dan memungkinkan kanker meluas ke jaringan tubuh lainnya. Merokok juga memicu kanker lainnya seperti kanker paru-paru, kanker tenggorokan, dan mulut.

2. HIV

Mirip dengan HPV, HIV ditularkan melalui hubungan seksual yang berganti-ganti pasangan dan tidak menggunakan kondom. 

3. Pengobatan PUVA

Pengobatan ini adalah jenis psoriasis yang menggunakan radiasi ultraviolet. Semakin sering terpapar sinar radiasi, maka dapat meningkatkan risiko kanker penis.

4. Lichen Sclerosus

Lichen Sclerosus adalah perdagangan abnormal yang dapat menyebabkan kepala penis atau uli terasa nyeri, iritasi, dan gatal yang tidak tertahan. Lichen Sklerosis berhubungan dengan HPV sehingga penderita Lichen Sklerosis berisiko terjangkit kanker penis.

5. Buruknya Kebersihan

Jarang membersihkan penis dapat menyebabkan risiko smegma yang merupakan penumpukan cairan dari dalam tubuh secara alami. Hal ini biasanya terjangkit bagi individu yang belum disunat karena akan menumpuk di bawah kulup dan menjadi kental serta berbau. ((Muhammad Sulthon Sulung Kandiyas))

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro