Bisnis.com, JAKARTA - Makanan kaleng yang cenderung mudah dimasak dengan rasa yang lezat tentu juga memiliki berbagai macam kekurangan didalamnya, salah satunya adalah darah tinggi dan masalah jantung.
Dilansir dari laman Medicinenet.com dan onlymyhealth.com, Kamis (11/7/2024), makanan kaleng seringkali dianggap makanan minim gizi dan mengandung bahan-bahan berbahaya sehingga harus dihindari. Namun sebaliknya, sebuah studi pada tahun 1997 menyatakan bahwa terdapat buah-buahan dan sayur-sayuran kalengan yang kaya akan serat dan vitamin melebihi makanan segar atau beku.
Berikut adalah 5 kelebihan yang dimiliki makanan kaleng:
1. Rasa dan kualitas nutrisi terjamin
Makanan kaleng dapat memiliki gizi yang sama dengan makanan segar atau beku, karena pengalengan dapat mempertahankan banyak nutrisi. Proses pengalengan tidak mengubah jumlah mineral, vitamin, protein, lemak, dan karbohidrat.
Proses pemanasan dalam makanan kaleng juga dapat meningkatkan kandungan antioksidan. Tak hanya itu, pengalengan juga dapat meningkatkan jumlah likopen dalam tomat.
2. Cara praktis dan terjangkau
Makanan kaleng dapat bermanfaat lebih bagi orang yang tinggal di daerah terpencil, dimana makanan segar tidak tersedia. Proses pengalengan memastikan umur simpan yang panjang setidaknya satu hingga lima tahun, sehingga mencegah pemborosan makanan akibat pembuangan produk karena pembusukan.
3. Banyaknya pilihan makanan kaleng
Saat membeli buah kalengan, pilihlah jenis buah dengan 100 persen jus, untuk menghindari konsumsi gula tambahan. Sedangkan ketika memilih sayuran, pilihlah sayuran tanpa tambahan garam, yang berlabel "tanpa tambahan garam" atau "rendah sodium" untuk menghindari darah tinggi atau masalah jantung.
4. Meningkatkan asupan serat
Penelitian menyatakan bahwa pengalengan membantu membuat meningkatkan serat dalam sayuran tertentu, seperti kacang-kacangan. Serat sangat penting untuk kesehatan pencernaan.
5. Diantaranya dapat memiliki gizi yang sama atau lebih dengan makanan segar atau beku
Karena dipanen dan dikalengkan saat sudah matang, proses pengalengan dapat mempertahankan rasa dan nutrisi yang sama seperti makanan segar atau beku. Makanan kaleng dapat mengganti waktu yang hilang akibat mencari makanan segar tanpa mengorbankan gizi.