Ketua Aliansi Vaper Indonesia (AVI) Johan Sumantri. / Dok. APHRF
Health

Perokok Rentan Kena Penyakit Tak Menular, Produk Rendah Risiko Jadi Pilihan

Rio Sandy Pradana
Minggu, 21 Juli 2024 - 13:08
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Produk tembakau yang rendah risiko dinilai bisa dimanfaatkan seiring dengan perokok dewasa yang berisiko terkena Penyakit Tidak Menular (PTM).

Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, jumlah perokok aktif telah mencapai 70 juta orang. Data Kementerian Kesehatan menyebut 70 juta perokok dewasa tersebut berisiko terkena Penyakit Tidak Menular (PTM).

Adapun, masalah kesehatan yang diakibatkan konsumsi tembakau merupakan salah satu tantangan dihadapi seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Hal tersebut menjadi pembahasan dalam Asia Pacific Harm Reduction Forum (APHRF) 2024.

Ketua Aliansi Vaper Indonesia (AVI), Johan Sumantri, menjelaskan permasalahan kesehatan yang diakibatkan konsumsi merokok merupakan tantangan yang dapat diselesaikan melalui kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait.

Adanya kolaborasi lintas sektoral, diharapkan dapat mendukung penerapan pengurangan risiko di masyarakat dengan memaksimalkan produk tembakau alternatif seperti rokok elektronik dan produk tembakau yang dipanaskan.

“Upaya ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, praktisi kesehatan, konsumen dan masyarakat umum baik dari dalam maupun luar negeri,” kata Johan dalam keterangannya, Minggu (21/7/2024).

Dia menuturkan AVI sebagai asosiasi konsumen berkomitmen untuk memberikan informasi holistik dan akurat kepada publik, bahwa rokok elektrik dan tembakau yang dipanaskan secara khusus diperuntukkan bagi perokok dewasa berusia 18 tahun ke atas yang ingin beralih dari kebiasaan merokok.

Sebab, lanjutnya, sampai saat ini masih terdapat penyalahgunaan di mana anak-anak di bawah usia 18 tahun mengakses dan menggunakan produk ini. Alhasil, banyak pihak yang beranggapan bahwa produk ini menyasar para generasi muda dan lebih berbahaya dari rokok.

"Padahal, faktanya tidak demikian," tegasnya.

Dia berharap melalui forum ini makin memperjelas bahwa produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik dan tembakau yang dipanaskan dapat menjadi pilihan untuk beralih bagi perokok dewasa yang selama ini kesulitan berhenti dari kebiasaan merokok.

Selain informasi yang komprehensif, perokok dewasa juga berhak mendapatkan perlakuan berbeda dalam menggunakan produk rendah risiko.

Pembedaan ini dapat dipertimbangkan dengan merujuk pada hasil kajian ilmiah Public Health England (saat ini dikenal sebagai UK Health Agency), divisi dalam Departemen Kesehatan dan Pelayanan Sosial di Inggris, bertajuk "Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Products" pada 2018 yang memaparkan bahwa produk tembakau alternatif memiliki profil risiko lebih rendah 90 persen-95 persen dibandingkan rokok.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro