6. Lomba balapan Bed Knaresborough
Jika Anda mengikuti lomba ini, Anda harus berlari melalui lintasan sepanjang 2,4 mil (sekitar 3,8 kilometer) sambil mendorong tempat tidur yang telah dihias. Kontes ini melibatkan 90 tim yang terdiri dari enam pelari dan satu penumpang. Lintasan yang harus dilewati telah dilengkapi dengan berbagai rintangan–seperti lereng bukit berumput, tepi pantai, ngarai, jalan berbatu, jembatan, dan lain-lain.
7. Kejuaraan gurning
"Gurn" merupakan istilah yang merujuk pada ekspresi wajah yang mengandalkan rahang bawah. Kontes ini merupakan tradisi di Inggris yang konon sudah ada sejak tahun 1267. Para kontestan akan bersaing dengan membuat wajah terburuk mereka–yang akan diabadikan di berbagai galeri dan media sosial.
8. Kejuaraan menembak kacang polong
World Peashooting Championships telah diadakan secara rutin sejak tahun 1971. Kejuaraan menembak kacang polong ini bermula ketika seorang kepala sekolah bernama Tyson menangkap anak-anak sekolah yang menembaki teman sekelasnya dengan kacang polong. Meskipun telah meninggal pada tahun 2003, kompetisi ini tetap diadakan untuk menghormati sang kepala sekolah.
9. Kejuaraan gulat jempol kaki
Dalam kompetisi ini, jempol kaki akan digunakan untuk bergulat. Kejuaraan yang sudah ada sejak tahun 1976 ini terus menjadi tradisi di Inggris. Meskipun Komite Olimpiade Internasional masih menolak untuk menerima gulat jari kaki sebagai olahraga Olimpiade, para peserta pun tidak patah semangat. Para peserta akan saling bergulat jempol kaki–dengan tangan yang tetap harus menempel di tanah sementara kaki yang tidak ikut bergulat harus diangkat ke udara.
10. Berguling-guling di bubur jagung
Terdapat Festival Bubur Jagung Dunia yang diadakan setiap tahun di St. George, South Carolina. Namun, terdapat salah satu mata acara yang tidak terduga dalam festival tersebut, yaitu kontes berguling-guling di bubur jagung. Para peserta akan melompat ke dalam kolam kecil berisi 27 kotak bubur jagung.
Kontestan diberi waktu 10 detik untuk memasukkan sebanyak mungkin bubur jagung ke dalam pakaian mereka. Setelah itu, akan dilakukan penimbangan untuk melihat berapa banyak bubur jagung yang berhasil dikumpulkan. (Rafi Abid Wibisono)