Pemeriksaan jantung/istimewa
Health

Kenali Perbedaan CT Scan Jantung dengan Kateterisasi Jantung

Mia Chitra Dinisari
Minggu, 8 September 2024 - 12:47
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Penyakit Jantung, diketahui merupakan salah satu silent killer karena sering kali terjadi tanpa adanya gejala.

Karena itu, sangat penting melakukan pemeriksaan dini untuk mengetahui potensi terjadinya serangan, kelainan atau gangguan jantung.

Skrining dan diagnosis penyakit jantung koroner dapat dipastikan melalui dua cara, yaitu CT Scan Cardiac dan Kateterisasi Jantung. Kedua metode ini memiliki peran krusial, namun diaplikasikan dalam situasi yang berbeda.

dr. Yudistira Panji Santosa, Sp.PD-KKV, (M.Kes), Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Kardiovaskular (Intervensi) di Bethsaida Hospital, memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai kedua prosedur ini.

CT Scan Jantung: Pemeriksaan Non-Invasif dengan Teknologi Canggih Berbasis AI

CT Scan Jantung adalah pemeriksaan non-invasif yang menggunakan teknologi tomografi terkomputerisasi untuk menghasilkan gambar 4D dari jantung dan pembuluh darah.

dr Yudhi mengatakan Bethsaida Hospital telah dilengkapi dengan CT Scan 512 Slice berbasis AI (Artificial Intellegence) yang memungkinkan pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat (teknologi One Heartbeat Scan), serta menghasilkan gambar pencitraan jantung dengan resolusi tinggi, namun dengan tingkat radiasi yang minim.

Pemeriksaan ini memberikan gambaran yang detail tanpa perlu memasukkan alat ke dalam tubuh. CT Scan Jantung sering digunakan untuk mendeteksi penyempitan arteri koroner dan menilai kesehatan jantung secara keseluruhan.

"CT Scan Jantung adalah pilihan yang sangat baik untuk pasien yang membutuhkan evaluasi jantung secara cepat dan tidak invasif. Dengan teknologi ini, kami dapat mendeteksi masalah jantung lebih awal dan menentukan langkah penanganan yang tepat," tambah dr. Yudistira.

Kateterisasi Jantung: Prosedur Invasif Berbasis AI untuk Diagnosis Mendalam

Sementara itu, Kateterisasi jantung adalah prosedur invasif yang dilakukan dengan memasukkan kateter melalui pembuluh darah menuju jantung.

Prosedur ini memberikan gambaran langsung tentang kondisi pembuluh darah koroner dan dapat digunakan untuk mengukur tekanan di dalam bilik jantung. Selain itu, kateterisasi juga memungkinkan dokter untuk melakukan tindakan intervensi seperti pemasangan stent jika ditemukan sumbatan.

"Kateterisasi jantung memberikan informasi langsung dari dalam pembuluh darah dan jantung, yang memungkinkan kita untuk melakukan tindakan kuratif segera jika diperlukan," jelas dr. Yudistira Panji Santosa.

Menurut dr. Pitono, Direktur Bethsaida Hospital, pilihan antara kateterisasi jantung dan CT Scan jantung sangat bergantung pada kondisi pasien dan tujuan pemeriksaan.

Segera periksa kondisi jantung Anda jika mengalami gejala seperti:

1.  Nyeri Dada: Rasa nyeri atau tekanan di dada, terutama yang terjadi saat aktivitas fisik atau stres, bisa menjadi tanda penyakit jantung koroner.

2.  Sesak Napas: Kesulitan bernapas, terutama saat beraktivitas atau saat berbaring, dapat mengindikasikan masalah pada jantug, seperti gagal jantung.

3.  Detak Jantung Tidak Teratur: Detak jantung yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan (palpitasi) bisa menandakan adanya gangguan irama jantung (aritmia).

4. Kelelahan yang Berlebihan: Rasa lelah yang luar biasa tanpa sebab yang jelas, terutama setelah aktivitas ringan, bisa menjadi tanda bahwa jantung tidak memompa darah secara efektif.

5. Pembengkakan di Kaki, Pergelangan Kaki, atau Perut: Retensi cairan yang menyebabkan pembengkakan di bagian tubuh ini bisa menjadi tanda gagal jantung.

6. Pingsan atau Pusing: Pingsan atau merasa sangat pusing tanpa sebab jelas bisa mengindikasikan adanya gangguan sirkulasi darah ke otak akibat masalah jantung.

7. Berkeringat Berlebihan: Keringat dingin yang muncul tiba-tiba, terutama saat tidak sedang beraktivitas fisik, bisa menjadi tanda serangan jantung.

8. Nyeri yang Menyebar ke Lengan, Leher, atau Rahang: Nyeri yang menjalar dari dada ke lengan, leher, atau rahang bisa menjadi tanda peringatan serangan jantung.

9. Riwayat Penyakit Jantung dalam Keluarga: Jika memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit jantung, penting untuk memeriksakan kesehatan jantung secara rutin meski belum ada gejala.

10. Mempunyai Faktor Risiko Kardiovaskular: Seperti tekanan darah tinggi, kencing manis, kolesterol tinggi, obesitas dan merokok.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro