Bisnis.com, JAKARTA - Seiring bertambahnya usia, otak ikut mengalami penuaan. Fungsi otak bisa mengalami penurunan saat orang rutin begadang dan merokok, hingga mengganggu ingatan.
Bahkan, penuaan otak sering kali dikaitkan dengan penyakit, seperti demensia dan alzheimer. Namun, masalah gangguan ingatan juga sering terjadi sebelum orang-orang menyentuh usia 60 tahun. Banyak diantaranya yang sudah mulai sering lupa dan mengalami masalah kognitif di usia yang lebih muda.
Dilansir dari Psychiatrist.com, Senin (10/7/2024), terdapat kasus dimana anak berusia 19 tahun sudah bisa menderita penyakit alzheimer. Anak tersebut mengalami kehilangan ingatan secara bertahap dan kesulitan berkonsentrasi sejak usia 17 tahun.
Meskipun tidak diketahui penyebab tunggalnya, para peneliti mengungkap bahwa hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor, termasuk gen, gaya hidup, dan lingkungan.
Di antara 3 faktor tersebut, gen adalah salah satu faktor yang sulit untuk dihindari. Namun, gaya hidup dan lingkungan bisa dikontrol sejak dini sebagai upaya preventif dari hal-hal buruk yang kemungkinan akan terjadi di masa depan.
Simak 8 gaya hidup yang bisa menyebabkan penuaan dini:
1. Terkena paparan polusi udara yang buruk
Dilansir dari Vogue, debu dan polusi udara berdampak sangat buruk bagi kesehatan. Untuk menghindari dampak buruk ini, Anda bisa coba untuk membeli penyaring udara dan tanaman hias detoksifikasi di rumah. Hal ini bisa membantu menyaring udara buruk agar udara di rumah terasa lebih bersih dan segar. Selain itu, luangkanlah waktu Anda untuk beristirahat dengan jalan di daerah hijau perkotaan yang tidak terlalu tercemar, seperti di taman atau kebun sesering mungkin.
2. Mengonsumsi alkohol
Orang yang mengonsumsi alkohol yang berlebihan bisa menyebabkan kerusakan dan penyusutan pada otak. Maka dari itu, Anda harus berhenti mengonsumsi alkohol sesegera mungkin. Bila tidak dapat berhenti sepenuhnya, cobalah untuk mengurangi porsi yang dikonsumsi.
3. Mengalami tekanan darah tinggi akibat stres
Salah satu penyebab terjadinya tekanan darah tinggi adalah stress. Untuk mengurangi stress, Anda bisa terapkan olahraga relaksasi, seperti yoga, meditasi, dan latihan pernapasan. Selain itu, cobalah untuk memperdalam hobi, dan jalan secara teratur untuk menghilangkan stress dan otak menjadi lebih rileks.
4. Pola makan tidak seimbang
Pola makan yang tidak seimbang dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol LDL, atau yang biasa dikenal sebagai kolesterol jahat. Untuk mengatasi ini, Anda bisa mulai dengan perbanyak konsumsi buah, sayur, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan, seperti buncis. Batasi juga makanan yang dapat memperburuk kolesterol, seperti daging berlemak, keju, dan makanan olahan. Di atas itu semua, tetaplah terhidrasi dengan banyak minum air putih.
5. Merokok
Merokok masih menjadi salah satu kebiasaan yang dapat mengancam kesehatan, beberapa diantaranya berpengaruh pada penyusutan otak, gangguan kognitif, dan gangguan tidur. Usahakanlah untuk berhenti atau mengurangi rokok. Rajin berolahraga dan melakukan meditasi dapat membantu Anda dalam proses berhenti merokok.
6. Kurang tidur
Kurang tidur dapat menyebabkan otak terlalu lama bekerja sehingga kinerjanya menjadi tidak efisien. Beberapa tips untuk membantu Anda tidur lebih cepat adalah dengan membatasi paparan cahaya biru (paparan cahaya dari perangkat elektronik), mengonsumsi makanan sehat, dan berolahraga secara teratur.
7. Kesepian
Koneksi dengan orang-orang sangat penting bagi kesehatan, termasuk bagi otak. Tingkatkanlah kehidupan sosial Anda, seperti ikut tim olahraga, mengikuti kelas, atau mengikuti kegiatan outdoor untuk memperluas koneksi dan membangun hubungan dengan banyak orang.
8. Kurang berolahraga
Rajin berolahraga tidak hanya dapat mencegah depresi dan stress, tetapi juga dapat membantu melindungi tubuh, otak, dan jantung. Anda tidak perlu melakukan olahraga yang terlalu berat. Anda bisa mulai dengan rutin berjalan kaki, berenang, berkebun, atau melakukan aktivitas aerobik lainnya yang bisa dilakukan di rumah.
Itulah 8 gaya hidup yang mempengaruhi penuaan otak dan cara mencegahnya. Selamat hidup sehat! (Jesslyn Samantha Rumiris Lumbantobing)