Diabetes/upkkemenkes
Health

Mengenal Gejala Diabetes Melitus, Gula Darah Tinggi Akibat Gaya Hidup Tak Sehat

Mutiara Nabila
Rabu, 20 November 2024 - 09:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Penyakit diabetes merupakan salah satu yang cukup banyak dialami oleh masyarakat Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah gaya hidup yang kurang sehat. 

Dengan gaya hidup yang tidak sehat, seseorang bsia terkena diabetes tipe 2 atau dikenal dengan Diabetes Melitus (DM). 

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan sampai dengan 2023, sebanyak 11,7% orang di Indonesia mengalami diabetes melitus. Jumlah itu naik dari 2018 sebanyak 10,9%. 

Dokter RS Hasan Sadikin, dr. Ervita Ritonga, menjelaskan bahwa diabetes melitus adalah merupakan suatu sindrom kelainan metabolik yang disebabkan karena adanya gangguan pada metabolisme glukosa.

"Kalau masyarakat awam tahunya yang namanya diabetes mellitus adalah suatu kondisi di mana kadar gula darah seseorang itu mengalami peningkatan. Itu bisa dilihat dari gula darah puasanya atau gula darah sewaktu, atau dua jam setelah makan, atau parameter yang kita mungkin pernah dengar juga namanya HbA1c atau rata-rata gula darah dalam tiga bulan terakhir," ungkapnya dalam bincang sehat Kementerian Kesehatan, Selasa (19/11/2024). 

dr. Ervita menyebutkan beberapa faktor risiko yang biasanya sering menjadi penyebab dari diabetes melitus adalah gaya hidup.

Saat gaya hidup tidak sehat, lama kelamaan tubuh bisa mengalami gangguan pada kinerja insulin, hormon yang berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah. 

"Kenapa dia tidak bisa bekerja dengan baik? Bisa disebabkan karena berat badan kita berlebihan, atau karena kita mager, males gerak, jarang olahraga, atau diet kita yang tidak seimbang, terlalu banyak mengandung karbohidrat, apalagi karbohidrat yang simpel seperti tepung-tepungan, makanan olahan, atau kita memiliki kondisi lain yang menyebabkan insulin tadi sulit bekerja," jelasnya.

Adapun, kondisi lain yang dimaksud adalah ketika seseorang menderita diabetes melitus karena punya sakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau wanita yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur, yang semuanya bisa sangat berhubungan erat dengan gaya hidup tidak sehat. 

Gejala Diabetes Melitus

dr. Ervita menerangkan bagi penderita diabetes melitus umumnya bisa mengalami gejala klasik di antaranya adalah mudah lapar, mudah haus, sering kencing.

"Kalau ada pasien yang mengalami salah satu atau lebih dari gejala-gejala tersebut, dokter biasanya akan menganjurkan pemeriksaan gula darah," ujarnya. 

Namun, dalam beberapa kasus, gejala-gejala klasik tersebut tidak muncul, dan justru muncul gejala-gejala lain akibat adanya komplikasi karena penyakit. Contohnya ada kebas dan baal akibat komplikasi dari gula darah yang tinggi hingga mempengaruhi sistem syaraf.

Adapun, acuan gula darah tinggi adalah ketika gula darah puasanya di angka 126 atau lebih, gula darah sewaktunya 200 atau lebih, dan kadar HbA1c-nya lebih dari 6,4. 

Penanganan Diabetes Melitus

Untuk penanganan diabetes melitus, ada berbagai cara agar pasien bisa mengontrol gula darahnya tetap stabil dan normal. 

Pertama, adalah dengan mencari terus teredukasi dan memastikan mendapatkan informasi yang tepat.  

Kedua adalah dengan berusaha untuk hidup lebih aktif lagi, dengan rajin berolahraga atau meningkatkan aktivitas fisik. 

"Contohnya misalnya biasanya kita pakai mobil dengan jarak tertentu, kali kita lebih baik dengan kendaraan umum atau jalan kaki. Atau yang biasanya menggunakan lift atau tangga berjalan, lebih baik kita menggunakan tangga dan memperbanyak jalan kaki," ujarnya. 

Ketiga adalah dengan mengatur pola makan yang sehat dan seimbang. Hal ini juga berkaitan dengan jenis makanan yang semakin banyak berubah dan banyak temuan-temuan baru di dunia kuliner, sehingga orang lebih ingin untuk eksplor dengan rasa baru, tapi seringkali terlewat sisi kesehatannya. 

Keempat adalah terapi menggunakan obat-obatan untuk mengontrol kadar gula dalam darahhnya 

"Nah, untuk obat-obatan nantinya akan ditentukan oleh dokter, karena tidak semua obat ini cocok untuk semua orang," imbuhnya. 

Terakhir, bagi yang sudah terdiagnosa dengan diabetes melitus, agar rjin kontrol dengan dokter dan juga melakukan pemeriksaan laboratorium, di antaranya kadar gula darah secara rutin.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro