Diabetes/upkkemenkes
Health

Simak Tips Sehat Berpuasa Bagi Anak Penderita Diabetes Mellitus

Redaksi
Rabu, 5 Maret 2025 - 13:25
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -  Menjelang bulan Ramadan, banyak orang tua bertanya-tanya apakah anak mereka yang memiliki diabetes mellitus bisa menjalankan ibadah puasa dengan aman. 

Puasa Ramadan merupakan ibadah wajib bagi umat Muslim yang telah balig dan sehat. Namun, bagi anak-anak, khususnya yang memiliki kondisi medis tertentu seperti Diabetes Mellitus (DM), diperlukan pertimbangan khusus sebelum menjalankan puasa. 

Diabetes pada anak dapat menyebabkan gangguan dalam metabolisme gula darah, sehingga risiko hipoglikemia (gula darah terlalu rendah) atau hiperglikemia (gula darah terlalu tinggi) dapat meningkat jika tidak dikelola dengan baik selama puasa. Oleh karena itu, orang tua perlu memahami cara persiapan yang tepat agar anak dapat menjalani puasa dengan aman.

Melalui seminar media Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tentang Persiapan Puasa pada Anak dengan Kondisi Khusus (Diabetes Melitus), anak dengan diabetes mellitus tipe 1 atau tipe 2 tetap bisa berpuasa dengan pengawasan ketat dari dokter. 

"Sebenarnya anak dengan kondisi khusus ini tetap bisa berpuasa, tetapi memiliki pemantauan yang ekstra dari kandungan gizi makanan sampai aktivitas sang anak," ungkap Harjoedi Adji Tjahjono melalui Zoom pada Selasa (4/4/2025).

Simak persiapan puasa bagi anak dengan diabetes antara lain:

1. Konsultasi dengan Dokter

Sebelum memutuskan untuk berpuasa, orang tua wajib berkonsultasi dengan dokter spesialis anak atau endokrinologi. Dokter akan menilai apakah kondisi anak memungkinkan untuk berpuasa serta memberikan rekomendasi terkait pola makan dan dosis insulin yang harus disesuaikan.

2. Pemantauan Kadar Gula Darah

Selama berpuasa, anak dengan diabetes harus rutin memeriksa kadar gula darahnya, terutama sebelum sahur, setelah berbuka, dan saat siang hari. Jika kadar gula darah terlalu rendah (hipoglikemia) atau terlalu tinggi (hiperglikemia), anak dianjurkan untuk segera membatalkan puasanya.

3. Pola Makan Sehat

Menu sahur dan berbuka harus seimbang, mengandung karbohidrat kompleks, protein, serta serat yang cukup. Hindari makanan manis berlebihan yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Selain itu, anak harus cukup minum air putih untuk mencegah dehidrasi.

4. Penyesuaian Aktivitas Fisik

Anak tetap dianjurkan untuk beraktivitas, tetapi dengan intensitas yang lebih ringan agar tidak mudah lelah atau mengalami penurunan kadar gula darah yang drastis.

5. Kenali Tanda-Tanda Bahaya

Orang tua harus mengenali anak yang gejala hipoglikemia seperti lemas, pusing, berkeringat dingin, dan kebingungan. Jika anak mengalami gejala te,rsebut, puasa harus segera dibatalkan dan anak diberi asupan glukosa. Sebaliknya, jika kadar gula darah terlalu tinggi dan anak merasa haus berlebihan atau sering buang air kecil, segera konsultasikan dengan dokter.

Puasa bagi anak dengan diabetes mellitus memerlukan persiapan yang matang, termasuk konsultasi dokter, pemantauan kadar gula darah, pola makan yang sehat, serta penyesuaian aktivitas fisik. 

Orang tua juga perlu waspada terhadap tanda-tanda hipoglikemia dan hiperglikemia agar anak dapat menjalankan puasa dengan aman. (Mianda Florentina)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro