Bisnis.com, JAKARTA - Seiring dengan terus bertambahnya populasi dunia dan meningkatnya harapan hidup, semakin banyak orang yang mengalami gangguan neurologis.
Beberapa penyakit neurologis (ND) meliputi amiotrofik lateral sklerosis (ALS), epilepsi, stroke, penyakit Huntington (HD), penyakit Parkinson (PD), penyakit Alzheimer (AD), dan lainnya, melibatkan hilangnya struktur dan fungsi neuron secara progresif atau total.
Profesional medis masih belum yakin dengan penyebab pasti untuk beberapa gangguan. Namun, stres oksidatif, peradangan, variabel lingkungan, defisit mitokondria, genetika, degradasi protein, dan akumulasi protein abnormal semuanya dapat menjadi penyebab yang berkontribusi.
Apa saja gejala kerusakan saraf?
Dilansir dari timesofindia, menurut Dr. Bhushan Joshi, Konsultan - Neurologi, Rumah Sakit Manipal, Kharadi, Pune, Neuropati Perifer adalah fenomena "koneksi yang hilang".
Sementara itu, Saraf tepi, yaitu saraf yang berada di luar otak dan sumsum tulang belakang, rusak dan menyebabkan rasa terbakar, mati rasa, serta kelemahan pada tangan dan kaki.
Berikut ciri-ciri kerusakan saraf
1. Kesulitan mengingat
Agnosia adalah salah satu gangguan neurologis kronis yang mungkin ditandai dengan kesulitan mengingat informasi karena kurangnya kekuatan perhatian. Orang yang merasa sulit untuk fokus pada apa yang dikatakan dapat merasa sulit untuk mengasimilasi informasi dan dengan demikian dapat melupakannya. Sementara ingatan jangka pendek memburuk, ingatan jangka panjang mungkin bertahan.
2. Multiple Sclerosis (MS)
Sistem pertahanan tubuh menjadi kacau, menyerang secara tidak sengaja lapisan pelindung serabut saraf.
3. Penyakit Parkinson
Ini adalah kelambatan yang bergerak lambat dengan tremor dan kekakuan karena hilangnya sel-sel otak yang memproduksi dopamin, pembawa pesan penting.
4. Epilepsi
Bayangkan semburan listrik tiba-tiba di otak, yang menyebabkan kejang, yang mungkin merupakan momen singkat tanpa mengetahui apa yang terjadi hingga kejang hebat.
5. Stroke
Ketika suplai darah ke otak terputus, baik oleh penyumbatan atau pendarahan, itu adalah keadaan darurat, yang dapat mengakibatkan kelumpuhan, masalah bicara, dan gangguan mental.
Apa yang menyebabkan gangguan ini?
1. Ada di gen: Gangguan saraf tertentu disertai faktor genetik.
2. Serangan autoimun: Sistem imun tubuh secara keliru menyerang jaringan sarafnya sendiri.
3. Infeksi: Virus dan bakteri dapat merusak sistem saraf.
4. Cedera traumatis: Cedera kepala dan sumsum tulang belakang dapat menyebabkan kerusakan neurologis yang berlangsung lama.
5. Racun lingkungan: Paparan bahan kimia dan polutan tertentu dapat membahayakan sistem saraf.
6. Masalah pembuluh darah: Masalah aliran darah dapat membuat otak dan saraf kekurangan oksigen dan nutrisi.
7. Kurangnya dukungan nutrisi: Masalah neurologis dapat muncul akibat kekurangan nutrisi tertentu, termasuk vitamin dan mineral. Misalnya, neuropati perifer dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B12.
8. Ketidakseimbangan hormon: Sistem neurologis dapat terpengaruh oleh ketidakseimbangan hormon, seperti yang disebabkan oleh masalah tiroid, yang dapat mengakibatkan gejala termasuk kelemahan otot dan tremor. Kelainan Bawaan: Beberapa kondisi neurologis disebabkan oleh anomali dalam perkembangan sistem saraf dan sudah ada sejak lahir. Kelompok ini mencakup kondisi seperti kelainan tabung saraf dan gangguan neurologis.
Bagaimana kita mengidentifikasi sinyal-sinyal tersebut?
Sakit Kepala Berulang: Terutama yang parah, tiba-tiba, atau diikuti gejala lain.
Kesemutan atau Mati Rasa: Di tangan, kaki, atau bagian tubuh lainnya.