Bisnis.com, JAKARTA - Jemaah haji juga harus mewaspadai berbagai risiko kesehatan, salah satunya penularan virus MERS-CoV.
Virus Mers ini bisa menyebabkan penyakit pernapasan serius yang berpotensi membahayakan keselamatan jika tidak ditangani dengan baik.
Apa itu MERS-CoV?
Dilansir dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, Rabu (21/5/2025) dalam rangka pelaksanaan ibadah haji, seluruh jemaah diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus).
Virus ini merupakan agen penyebab Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) dan tergolong penyakit zoonosis yang menular melalui kontak dengan hewan, terutama unta. Sejumlah kasus telah tercatat di wilayah Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan.
Gejala MERS-CoV yang Perlu Diwaspadai
Dilansir dari who.int, sebagian besar pasien MERS mengalami sindrom saluran pernapasan akut yang berat. Gejala awal yang umum dialami adalah:
• Demam
• Batuk
• Sesak napas
Selain itu, sebagian kasus juga menunjukkan gejala seperti diare, mual, atau muntah. Bila tidak segera ditangani, komplikasi serius seperti pneumonia hingga gagal ginjal bisa terjadi.
Langkah Pencegahan MERS-CoV bagi Jemaah Haji
Untuk meminimalkan risiko penularan MERS-CoV selama menjalankan ibadah haji, jemaah diimbau untuk melakukan berbagai upaya pencegahan. Berikut langkah-langkah yang disarankan:
• Gunakan masker saat berada di keramaian atau lokasi umum.
• Jaga kebersihan tangan, baik dengan mencuci tangan menggunakan sabun maupun memakai hand sanitizer.
• Hindari kontak langsung dengan unta, termasuk tidak berkunjung ke peternakan unta atau berfoto sambil menyentuh hewan tersebut.
• Jangan konsumsi produk unta mentah, seperti susu atau daging yang belum dimasak matang.
• Segera lapor ke petugas kesehatan (TKHI) jika merasa tidak enak badan, demam, atau meriang.
Koordinasi Kesehatan Antar Negara
Selain itu bagi Anda yang berada langsung di Arab Saudi, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan juga telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi sejak tahap pra-embarkasi. Fasilitas kesehatan seperti Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) telah dipersiapkan dengan baik untuk mendeteksi dan menangani potensi kasus infeksi, termasuk MERS-CoV.
Kesiapan ini mencakup prosedur pemeriksaan, rujukan, hingga pengawasan kesehatan bagi seluruh jemaah haji asal Indonesia.
Dengan mengikuti protokol pencegahan yang dianjurkan serta memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia, jemaah haji Indonesia dapat lebih tenang dan terlindungi dari ancaman MERS-CoV.