Bisnis.com, JAKARTA -Kesepian mungkin tidak hanya memengaruhi kesehatan mental Anda, tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan fisik Anda dan bahkan menyebabkan diabetes.
Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa individu yang terisolasi secara sosial memiliki peningkatan risiko terkena penyakit tertentu. Sebuah studi baru-baru ini yang dipresentasikan di ENDO 2025, pertemuan tahunan Endocrine Society di San Francisco, California, menemukan bahwa orang yang terisolasi memiliki peningkatan risiko terkena diabetes dan gula darah tinggi.
Para peneliti melihat bagaimana isolasi sosial menjadi perhatian yang berkembang sejak pandemi COVID-19, dan itu muncul sebagai risiko kesehatan utama, terutama bagi orang dewasa yang lebih tua.
Mereka menemukan bahwa isolasi bahkan dapat dikaitkan dengan diabetes dan gula darah tinggi pada orang dewasa yang lebih tua. Diabetes adalah kondisi kronis yang terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang diproduksinya.
Hal ini dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi, yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan serius jika tidak ditangani dengan benar, termasuk penyakit jantung, kerusakan ginjal, dan masalah penglihatan. Sebaliknya, tekanan darah tinggi merupakan ‘pembunuh diam-diam’, dan tidak terdeteksi selama bertahun-tahun.
Hipertensi adalah salah satu penyebab utama penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal, di seluruh dunia. “Keterasingan sosial dan kesepian semakin diakui sebagai faktor risiko kesehatan yang penting setelah pandemi COVID-19. Temuan kami menggarisbawahi pentingnya bagi dokter untuk mengenali isolasi sosial sebagai penentu sosial yang penting bagi kesehatan saat merawat pasien yang lebih tua,” kata peneliti utama Samiya Khan, M.D., dari Keck School of Medicine di University of Southern California dilansir dari timesofindia.
Para peneliti juga menambahkan bahwa meskipun penelitian sebelumnya telah melihat hubungan antara isolasi sosial dan diabetes, penelitian terbaru ini adalah yang pertama memeriksa hubungannya dengan kontrol glikemik yang buruk menggunakan sampel data representatif nasional yang mencerminkan populasi AS yang lebih luas.
Para peneliti menganalisis data dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional (NHANES) dari tahun 2003-2008. NHANES adalah program survei untuk menilai status kesehatan dan gizi orang dewasa dan anak-anak di AS.
Menganalisis itu, para peneliti melihat data dari 3.833 orang dewasa berusia 60 hingga 84 tahun. Ini mewakili sekitar 38 juta orang lanjut usia di AS. Mereka menemukan bahwa orang lanjut usia yang terisolasi secara sosial 34% lebih mungkin menderita diabetes dan 75% lebih mungkin memiliki kontrol gula darah yang buruk daripada mereka yang tidak terisolasi.
Studi ini menunjukkan bahwa isolasi bisa menjadi faktor vital, yang seringkali diabaikan dalam kaitannya dengan diabetes dan manajemen gula darah yang buruk pada lansia.