Bisnis.com, VENESIA - George Clooney hadir pada penayangan film satire yang disutradarainya dalam Festival Film Venisia 2017 yang mengungkap rapuhnya gambaran sempurna wilayah urban Amerika pada 1950-an.
Film terbaru berjudul "Suburbicon" itu mengungkap prasangka rasial yang menurut aktor sekaligus sutradara ini terus meletup dalam masyarakat yang marah hari ini.
"Suburbicon" yang dibintangi Matt Damon dan Julianne Moore, berlatar belakang sebuah kota yang terbangun dari mimpi Amerika akibat kejahatan yang terjadi dan reaksi warga yang marah terhadap kedatangan keluarga kulit hitam di lingkungannya.
Baca Juga Merah Meriah di Konser G-Dragon |
---|
"Ini adalah film tentang pendekatan kita dengan ide bahwa kita tidak pernah membahas isu ras sepenuhnya," ungkap Clooney pada konferensi pers setelah pemutaran perdana filmnya pada Festival Film Venisia ke-74.
"Masih banyak hal yang perlu kita lakukan, dari dosa kita semula yakni perbudakan dan rasisme," tambahnya.
Damon mengatakan bentrokan kekerasan bulan lalu di Charlottesville, Virginia, menunjukkan bahwa isu yang dibahas dalam film ini tidak akan hilang sampai ada pengadilan yang jujur di negara itu.
Damon memerankan Gardner, pria penyayang keluarga yang kehidupan rumah tangganya semakin gelap saat ketegangan meningkat pada masyarakat sekitar luar rumahnya, sementara Moore berperan sebagai istrinya.
Berdasarkan naskah yang ditulis Joel dan Ethan Coen pada 1980-an, film ini diawali dengan prolog ceria yang menampilkan pesona Suburbicon, dan memperlihatkan gedung gereja serta pusat perbelanjaan.
Namun, untuk meleburkan keberagaman dengan cepat dan pasti tidak semudah yang dilakukan, dan persahabatan di antara seorang anak kulit putih dan kulit hitam memicu kekerasan.
Clooney mengatakan, bahwa film ini mencerminkan kemarahan yang mendalam di negara asalnya, meski dia menyebut filmnya bukan mengenai Presiden Donald Trump.
"Suburbicon" adalah proyek film terbaru yang disutradarai Clooney sejak "The Monuments Men" (2014). Clooney paling dikenal dengan karir aktingnya selam berpuluh-puluh tahun, demikian Reuters.