BISNIS.COM, JAKARTA—Asosiasi pengusaha agen pariwisata berharap status waspada Gunung Kelimutu segera menjadi normal. Mereka berharap penutupan pada destinasi yang terkenal dengan danau tiga warnanya tidak berlangsung dalam waktu yang lama.
Ketua Umum Association Of The Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) Asnawi Bahar mengatakan dampak kerugian tidak hanya dirasakan oleh pelaku usaha travel, tetapi juga masyarakat setempat. Pemasukan mereka dari belanja wisatawan akan turun drastis.
"Saya belum cek angka pasti kerugiannya. Namun, tentu saja sudah ada beberapa perjalanan yang ditunda atau dibatalkan akibat larangan ini," ujar Asnawi kepada Bisnis hari ini, Jumat (12/6/2013).
Dia menambahkan harga paket wisata di Flores sangat dipengaruhi oleh fluktuasi biaya transportasi yang mahal. Jadi, belum bisa memperkirakan nilai kerugian rata-rata agen travel.
Jika terjadi pembatalan, lanjutnya, pihak agen travel akan memberikan kompensasi. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan akan ada wisatawan yang komplain.
Pihaknya berharap wisatawan yang telah memesan paket perjalanan bisa memahami situasinya. Alternatif lain adalah dengan mengalihkan ke destinasi terdekat.
"Di sana biasanya paket yang grup adalah Indonesia Timur yang terdiri dari Flores, Ternate, dan Tidore. Jika Flores sedang ditutup bisa saja ke daerah lain," katanya.
Mayoritas wisatawan mancanegara (wisman) yang memanfaatkan paket multi destinasi ini berasal dari negara kawasan Eropa. Lama berkunjung antara 8-10 hari.
Wisman Eropa yang sudah berusia di atas 50 tahun biasanya lebih memilih destinasi overland dengan lama singgah hingga 15 hari. Berbeda dengan wisman muda yang hanya berkunjung di satu destinasi dan waktu singkat.
"Dalam situasi seperti ini, aspek keamanan wisatawan adalah hal yang harus diutamakan. Jangan sampai ada wisatawan yang memaksakan untuk singgah terlebih dahulu," pungkasnya.