BISNIS.COM, JAKARTA--Sedia payung sebelum hujan. Pribahasa ini sepertinya cocok bagi para orang tua demi menjaga pertumbuhan dan perkembangan anak. Terkadang, para orang tua suka cuek memeriksakan kesehatan anaknya sejak dini.
Anak yang sehat tentunya dambaan setiap orang tua. Guna mewujudkan hal tersebut, orang tua harus berperan aktif memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. Baiknya, pemeriksaan kesehatan dilakukan sejak anak dalam kandungan hingga berusia tiga tahun, karena pada masa tersebut perkembangannya sangat cepat.
Rini Sekartini, spesialis anak dari RSCM, mengatakan masyarakat Indonesia belum terbiasa melakukan pemeriksaan rutin saat anak sehat. Kebanyakan para orang tua mengecek kesehatan anak ketika sudah terserang penyakit. Hal ini menyebabkan anak menderita penyakit yang sama dengan orang tua, seperti salah nutrisi dan anemia.
"Kesalahan nutrisi dan anemia angkanya sangat tinggi di Indonesia. Hampir 50% anak anemia disebabkan orang tua yang tidak memeriksakan kesehatannya sejak mengandung," ujarnya dalam seminar Mom How's Your Family: Tumbuh Kembang Anak di Jakarta belum lama ini.
Menurutnya, selain memeriksakan kesehatan, upaya orang tua agar pertumbuhan dan perkembangan anak, bisa dilakukan dengan beberapa cara. Dia mengatakan, cara yang bisa dilakukan orang tua bisa melalui dengan mencukupi kebutuhan nutrisi, imunisasi, dan kebersihan badan pada anak. Selain itu orang tua juga harus memenuhi kebutuhan fisik biologis untuk anak yang berpengaruh pada pertumbuhan fisik dan otak.
Dia mengatakan tujuan imunisasi penting dilakukan agar mengetahui pertumbuhan tinggi dan berat badan anak. Saat ini, lanjutnya terkadang para orang tua yang memiliki anak di atas satu tahun selalu abai memeriksakan anaknya ke posyandu.
Anak Mandiri
Setiap anak, memang memerlukan kasih sayang orang tua untuk proses tumbuh kembang yang berpengaruh terhadap kemandirian dan kecerdasan emosinya. Orang tua diperkenankan memberikan rasa nyaman serta mendengar keinginan dan pendapat anak, bukan sebaliknya membuat anak takut dengan hukuman dan kemarahan orang tua saat anak melakukan kesalahan. "Ada baiknya orang tua memberikan contoh positif dengan penuh kasih sayang dan kegembiraan," katanya.
Rini menambahkan, upaya lain yang mesti dilakukan orang tua yaitu memberikan kebutuhan dengan stimulasi atau permainan yang berpengaruh pada kecerdasan anak. Jenis wahana bermain bisa dipilih seperti permainan yang merangsang semua indera, gerakan kasar dan halus, berkomunikasi secara emosi dan sosial dan permainan yang mengundang kemandirian dan kreatifitas anak.
Mira D Amir, psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indoneseia (LPTUI), mengungkapkan orang tua harus memiliki kesabaran esktra dalam memantau tumbuh kembang anak. Dia menyontohkan terkadang anak yang selalu mengingkan sesuatu hal aneh selalu disikapi tidak dewasa oleh orang tua.
Padahal, proses kemandirian anak tidak bisa dilihat dari usia, karena pola pikir anak selalu berbeda-beda. “Anak yang bermain kotor-kotoran di tanah terkadang dimarahi orang tua, padahal justru itu bagus untuk tahap pembelajaran anak,” ujarnya.
Dia mengatakan sikap over protective yang dilakukan orang tua terhadap anak juga berdampak terhadap proses tumbuh kembang anak. Proses pendewasaan anak mesti dilakukan sejak dini. Orang tua bisa melakukannya dalam kehidupan sehari-hari seperti membiarkan anak mandi, makan dan memakai seragam sekolah sendiri.
“Jika orang tua sudah sadar dan membiasakan hal itu, proses kemandirian dan tumbuh kembang anak terlihat sangat cepat,” ungkapnya.