Bisnis.com, JAKARTA — Perancang mode senior Poppy Dharsono akan memperagakan busana peranakan Tionghoa yang menerjemahkan dari kebaya peranakan dan pengaruh budaya China pada 29 Oktober di Hotel Mulia Senayan.
Poppy merupakan salah satu dari tujuh perancang lain yang memperagakan busana bertajuk Kondangan Peranakan Tionghoa. Pada kesempatan itu, dia akan memperagakan 10 set busana.
“Saya translate lagi dari kebaya peranakan dan influence Chinese. Saya kembangkan dari situ. Saya melihat masa lalu dan generasi yang akan datang,” kata Poppy disela-sela acara preskon Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia (Aspertina) di Restoran Merahdelima, Rabu sore (4/9/2013).
Peranakan itu, menurut Poppy, eyangnya datang dari China sendirian sekitar abad 18 dan menikah dengan perempuan Jawa dan dapat pengaruh dari budaya Eropa. “Ini akulturasi yang bagus. China, Jawa dan Eropa,” kata Poppy.
Poppy juga akan merancang ballgown busana paranakan dan pengembangan kebaya encim.
Pengaruh China akan diwujudkannya antara lain dengan pemakaian bahan satin, detail cheongsam, dan bordir. Sedangkan pengaruh Eropa akan ditampilkannya dengan bahan foal dan lace.
Poppy mengakui tertarik dengan budaya China, karena di Asia banyak sekali dasar pengembangan budaya di sekitarnya. China dan India, katanya, punya kultur yang kuat.
Sementara itu, perancang mode Samuel Wattimena yang juga digandeng Aspertina akan merancang busana khusus pria peranakan Tionghoa.