busana rancangan Nur Zahra /bisnis.com
Ekspo

Desainer Indonesia Fashion Forward Sukses Pikat Pembeli Mancanegara

Deliana Pradhita Sari
Minggu, 23 Maret 2014 - 20:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tokyo Fashion Week memasuki hari terakhir pada hari ini, Minggu (23/2/2014). Desainer Indonesia Fashion Forward yakni Major Minor dan Nur Zahra juga ikut berpartisipasi di ajang fashion paling bergengsi di Asia.

Major Minor dan Nur Zahra adalah sebagian dari delapan desainer Indonesia Fashion Forward yang menampilkan koleksinya di ajang fashion kelas dunia.

Di perhelatan Bangkok International Fashion Fair and Bangkok International Leather Fair (BIFF & BIL) dan Paris Fashion Week yang baru saja berakhir, para desainer juga telah membuktikan bahwa karya desainer lokal siap bersaing dengan para perancang dari negara lain.

Di BIFF & BIL yang berakhir hari Minggu lalu, Jenahara menggelar fashion show bertema Acier Noir yang mengusung konsep warrior.

Pada koleksi sebelumnya, Jenahara sudah banyak bermain dengan detail paku-paku.

"Kali ini saya ingin mengeksplorasi sisi lain dari women in hijab yang sering menampilkan sisi feminim glam, sekaligus tough, strong dan modern," ungkap desainer yang koleksinya diminati para buyers dari Eropa, seperti Italia, Rusia, Prancis dan Amerika selama ajang BIFF & BIL.

Sementara itu, Monday to Sunday mengusung fashion show bertema Habitue. Habitue berarti regular, frequent visitor.

"Kami ingin membawa citra Indonesia yang lebih modern dan muda. Tampak dari print ilustrasi yang terkesan dreamy, edgy dan young," ungkap Mellyun Xing dan Dita Addelecoat dari Monday to Sunday.

Buyers dari Singapura, Rusia, Jerman, Jepang dan Amerika sangat tertarik dengan karya mereka.

Tex Saverio, Major Minor, Toton Januar, Yosafat Dwi Kurniawan, dan Vinora juga baru saja menuntaskan partisipasi mereka di Paris Fashion Week.

Selama empat hari (25 Februari-5 Maret 2014), mereka menjalani aktivitas dalam showroom Impertinance of Vendome di mana desainer-desainer kelas dunia ikut berpartisipasi, seperti Monique Lhuillier, Thomas Rath, Theia, Rene Ruiz dan Judith Leiber.

Di showroom yang digelar di Hotel Le Meurice, Paris, kelima desainer juga memiliki kesempatan untuk bertatap muka dengan para pelaku  fashion  dunia, seperti Kate Moss, Anna Wintour, Viktor n Rolf, Grace Coddington, Peter Dundas dan Jourdan Dunn.

Antusias para buyers sangat tinggi dan mereka sangat tertarik dengan karya desainer Indonesia yang dinilai eksploratif, unik, dan memiliki harga yang kompetitif.

"Setelah dua tahun berpartisipasi di Paris Fashion Week, tahun ini kami melihat respon yang lebih baik dari para buyers bahkan meningkat dua kali lipat dari season tahun lalu. Kami juga melihat banyak buyers baru," ungkap Toton yang mengaku sukses menarik perhatian para buyers dari kawasan Timur Tengah, Jepang dan Amerika Serikat.

Sepanjang perhelatan Paris Fashion Week, para buyers asal Hongkong, Dubai, Prancis dan Inggris juga menunjukkan minat serius saat melihat koleksi Major Minor.

Selain itu, Yosafat Dwi Kurniawan juga memikat buyers asal Kanada, Amerika Serikat dan Prancis.

Sementara Vinora yang pertama kali berpartisipasi di Paris Fashion Week tak kalah sibuk melayani permintaan peliputan dari media Eropa termasuk Vogue Italia.

Koleksi Tex Saverio pun ramai diminati para buyers asal Timur Tengah, Eropa terutama Emirat Arab, Rusia, Italia, dan China.

"Kelima desainer program Indonesia Fashion Forward juga menyempatkan diri untuk makan  siang bersama Collin McDowell, jurnalis fashion legendaris yang menyatakan keinginannya untuk datang ke Jakarta Fashion Week dan melihat langsung talenta-talenta kita," ungkap Diaz Parzada, Creative Director Jakarta Fashion Week.

Pada tahun ini, program Indonesia Fashion Forward juga akan kembali digelar dan menjaring para desainer muda.

Indonesia Fashion Forward adalah program pengembangan kapasitas desainer Indonesia agar dapat menembus pasar dunia yang digagas agar dapat menembus pasar dunia yang digagas oleh Jakarta Fashion Week bekerja sama dengan British Council dan didukung oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro