Bisnis.com, JAKARTA - Pernahkah Anda menduga bahwa satu penyakit berisiko juga mewujudkan menjadi penyakit lainnya? Seseorang yang pernah terkena cacar air, misalnya, memiliki risiko 50% terserang penyakit bernama herpes zoster.
Penyakit ini bisa menyerang anak-anak hingga lansia. Pakar geriatri asal Amerika Serikat Kenneth Schmader mengatakan 1 dari 3 orang dewasa berisiko terkena penyakit yang sering disebut cacar ular itu.
Selain dipicu dari cacar air, beberapa orang dengan kondisi tertentu seperti pasien yang menjalani kemoterapi, terapi steroid, dan orang dengan HIV juga rentan terkena herpes zoster.
Data yang dihimpun dari Kelompok Studi Herpes Indonesia pada 2011—2013 menyatakan terdapat 2.232 kasus herpes zoster di 13 rumah sakit pendidikan di Indonesia. Kelompok studi tersebut mencatat terdapat 806 kasus atau 37,95% kasus terjadi pada orang berusia 46 tahun—64 tahun.
Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Kelompok Studi Herpes Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski) Hanny Nilasari mengatakan penyakit yang timbul di atas kulit ini berasal dari virus varicella-zoster.
Beberapa tanda umum yang tampak pada penderita herpes ini adalah ruam, lenting atau bintil berisi cairan yang berkelompok dan melepuh, serta gatal di sekitar ruam tersebut.
Tanda-tanda tersebut diikuti dengan beberapa gejala lain seperti rasa nyeri dari ringan hingga akut, sensasi seperti terbakar di kulit, terkadang diikuti pula oleh demam, dan kesemutan.
Semakin tua usia seseorang yang terkena virus ini, maka komplikasi akan lebih banyak. Misalnya saat herpes zoster menyerang kulit di sekitar kepala, kemungkinan besar seseorang akan terkena vertigo hingga radang selaput otak atau meningitis. Bila menyerang di daerah kulit sekitar telinga, komplikasi yang mungkin terjadi adalah mendengar denging dan berisiko tuli.
”Komplikasi yang lebih serius adalah pada mata karena sekitar 50%-72% pasien yang terkena herpes zoster di sekitar mata akan mengalami gangguan mata kronis hingga kebutaan,” ujar Hanny.
Herpes zoster akan menempati satu sisi badan serta menimbulkan komplikasi pada lokasi tempat yang terkena. Dampak psikologis yang dialami para penderita penyakit kulit ini berbahaya karena dapat menurunkan berat badan karena hilangnya nafsu makan, bahkan memicu anoreksia. Hal ini disebabkan rasa sakit yang ditimbulkan sehingga seseorang akan kehilangan nafsu makan.
DAYA TULAR
Daya tular penyakit ini pada orang lain sebenarnya cukup rendah, tidak seperti cacar air yang bisa ditularkan melalui udara. Penularan pada orang lain akan terjadi bila langsung menyentuh kulit penderita herpes zoster.
”Herpes zoster memang menular tapi pada lokasi sekitarnya saja, artinya di bagian kulit lain si pasien. Penularan juga bisa terjadi apabila mengenakan bekas pakaian atau handuk para penderita yang kulitnya masih terluka,” ujarnya.
Komplikasi lain dari herpes zoster terutama pada orang lanjut usia adalah rasa nyeri jangka panjang atau disebut dengan neurelgia paska herpes ( post-herpetic neurelgia/PHN). Bahkan, banyak penderita sering mengalami PHN meski hanya terkena semilir angin atau permukaan kain yang lembut.
Meski demikian, penyakit yang disebut juga dengan dompo ini bisa dipulihkan. Namun, sifat virus varicella-zoster tersebut menyerang syaraf dan tidak akan pernah hilang dari dalam tubuh.
Apabila orang yang telah pulih dari penyakit ini mengalami penurunan imunitas, varicella-zoster yang bersembunyi di dalam sistem syaraf bisa mengalami reaktivasi atau kambuh.
Pemulihan tersebut tergantung dari kecepatan diagnosis dan pemberian pengobatan sedini mungkin. Apabila telah terlanjur terkena, pengobatan suportif yang bisa dilakukan antara lain cukup istirahat dan makan, tidak menggaruk kulit, mengenakan pakaian longgar, serta tetap menjaga kebersihan.
Guru besar Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan anggota Satuan Tugas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia Samsuridjal Djauzi mengatakan pemberian vaksi harus melalui konsultasi dokter.
Pasalnya, imunisasi ini hanya digunkana untuk orang yang berusia di atas 50 tahun. ”Vaksin untuk varicella-zoster tidak boleh diberikan pada orang yang mengalami penurunan kekebalan tubuh yang berat, oleh karena itu harus konsultasi,” katanya.
Selain vaksinasi orang yang rentan terhadap penyakit kulit ini harus disiplin menjaga gaya hidup sehat. Karena menyerang saat imunitas tubuh lemah, orang yang rentan sebaiknya memperhatikan jam tidur cukup, gaya hidup bersih, banyak makan sayur dan buah, serta yang paling penting mengurangi atau berhenti merokok.