Bisnis.com, JAKARTA - Daun katuk biasa dikunsumsi oleh ibu-ibu yang memberi ASI, karena dapat meningkatkan dan memperlancar air susu. Apakah ada manfaat lain dari daun katuk yang mengandung senyawa kaempferol yang termasuk golongan flavonoid itu?
Senyawa kaempferol, kata staf Pusat Studi Satwa Primata Institut Pertanian Bogor Fitriya Nur Annisa Dewi, mirip dengan struktur hormon estrogen yang merupakan senyawa yang berfungsi utama sebagai hormon seks wanita.
Berhubung belum ada yang meneliti tentang manfaat senyawa kaempferol dari daun katuk terhadap kanker payudara, membuat dokter hewan IPB itu penasaran dan tertarik meneliti manfaat lainnya.
Dengan judul proposal penelitian Pengaruh Kaempferol dari Daun Katuk (Sauropis Androgynus) untuk Potensi Pencegahan Kanker pada Sel Epitel Kelenjer Susu, Fitriya berhasil meraih fellowship L'Oreal-UNESO For Women In Science Nasional 2014 untuk kategori life science.
"Ini baru penelitian tahap awal. Sulit untuk diprediksi hasilnya. Sciencenya masih panjang," kata Fitriya, alumni SMAN 8 Jakarta.
Dia mengatakan penelitiannya belum spesifik. Untuk penelitian itu, dia menggunakan model kultur sel epitel kelenjer susu asal satwa primata untuk menelaah pengaruh ekstrak flavanol daun katuk terhadap regulasi reseptor hormon estrogen dalam kaitannya dengan pencegahan kanker.
Pada penelitian yang dia lakukan sebelumnya dengan kedelai pada pencegahan kanker payudara, diketahui kedelai mengandung senyawa flavonoid yang bentuknya seperti estrogen yang mampu berkaitan dengan reseptor estrogen. Dia mengindikasikan kedelai bisa mempengaruhi risiko kanker payudara, namun perlu penelitian lebih lanjut.
Penelitian pada daun katuk, katanya, cukup menarik karena senyama flavonoid pada daun katuk berbeda dengan senyawa flavonoid pada kedelai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
