Bisnis.com, JAKARTA-- Seorang penulis dari Inggris, Virginia Woolf, berkata: “Kita tidak bisa berpikir dengan baik, mencintai dengan baik, tidur dengan baik, jika tidak makan dengan baik"
Menurut laporan terbaru dari The Wall Street Journal (WSJ), masuk dapur untuk memasak atau memanggang makanan bisa berfungsi ganda, tak hanya mempersiapkan makanan untuk disantap, tapi juga berfungsi sebagai terapi. Hal ini menjelaskan mengapa pusat pengobatan dan klinik mulai menawarkan kelas memasak untuk pasien mereka.
SIMAK: Alasan Pemilik Bokong Terseksi, Miss BumBum 2014, Operasi Selaput Dara
Jeanne Whalen yang menulis untuk WSJ, menemukan dua alasan utama untuk mengintegrasikan keterampilan di dapur menjadi terapi. Pertama, mengajarkan pasien cara memasak makanan yang sehat. Depresi dan gangguan suasana hati lainnya dapat menyebabkan kenaikan berat badan, maka mulailah diperkenalkan resep sehat dan memasak sebagai alat terapi.
Kedua, proses memasak adalah cara bagi pasien untuk memfokuskan pikiran mereka pada sesuatu yang positif. Ini mengekang pikiran negatif, membuat mereka untuk bersosialisasi, juga meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Penyakit Mental
Salah satu pusat perawatan tersebut adalah Newport Academy di Bethlehem, Conn., di sini remaja ditawarkan pelajaran memasak untuk membantu mengobati penyakit mental dan penyalahgunaan zat berbahaya (narkotika).
Patricia D 'Alessio adalah koki mereka, dan dia mengajarkan pasien bagaimana membuat versi makanan sehat dari makanan favorit mereka, serta bagaimana memotong sayuran dan membuat roti daging. Pasien remaja pun mengikuti kelas itu secara bersama-sama dan mereka membikin sendiri bahan masakannya.
Penulis laporan ini menulis bahwa memasak dianggap terapeutik. Studi baru-baru ini diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menemukan orangtua yang memasak dengan anak-anak mereka di rumah atau selama di kelas menanamkan kebiasaan dan perilaku sehat, mengurangi risiko anak-anak obesitas pada usia dini.
Untuk pasien khusus, memasak dan memanggang menurut Whalen, kegiatan ini membuat pasien memfokuskan pikiran pada sesuatu yang konkret selama beberapa jam. Berfokus pada sesuatu yang melibatkan tangan Anda, dan melibatkan semua indera Anda, yang membuat Anda berhenti merenungkan pikiran negatif. Plus, ada muncul kepercayaan diri yang datang saat menyelesaikan sebuah proyek dan berbagi hasil dengan orang lain. (Bisnis.com)
BACA JUGA:
Hipertensi Bisa Bikin Pria Mandul
Begini Cara Menopause Turunkan Gairah Bercinta