Bisnis.com, JAKARTA— Penggunaan alat kontrasepsi keluarga berencana (KB) suntik di Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, saat ini paling diminati diantara alat kontrasepsi lainnya.
"Selama 2014 lalu yang jumlahnya 7.571 akseptor dari target yang ditentukan sebanyak 3.926 akseptor, sedangkan untuk penggunaan pil KB dan kondom di peringkat dua dan tiga," kata Kabid Kelangsungan Hidup Ibu dan Anak BKKBD Rejanglebong, Mislan, di Rejanglebong, Rabu.
Pencapaian peserta KB baru di daerah itu baik hasil pelayanan pemerintah dan swasta hingga akhir 2014 lalu kata dia, sebanyak 17.047 akseptor atau 132,16 persen dari target yang ditentukan pemerintah pusat sebanyak 12.289 akseptor.
adapun rincian peserta KB baru tersebut terdiri dari pengguna alat kontrasepsi IUD sebanyak 694 akseptor dari target 1.150 akseptor, modus operasi wanita atau MOW sebanyak 181 akseptor dari target 104 akseptor.
Kemudian modus operasi pria (MOP) sebanyak 11 akseptor dari target 15 akseptor, pengguna kondom 1.255 akseptor dari target 626 akseptor, implant sebanyak 2.642 dari target 3.100 akseptor, KB suntik 7.571 dari target 3.926 akseptor, dan pengguna pil sebanyak 4.723 dari target sebanyak 3.978 akseptor.
Sementara itu pencapaian target peserta KB baru pada 2014 lalu terealisasi sebanyak 17.047 akseptor atau 132,16 persen dari target sebanyak 12.899 akseptor. Sedangkan untuk target 2015 kata dia, saat ini belum turun dari BKKBN pusat selaku penentu kebijakan yang nantinya akan diberitahukan melalui BKKBD Provinsi Bengkulu.
Sedangkan jumlah peserta KB aktif yang tersebar dalam 156 desa dan kelurahan pada 15 kecamatan terhitung hingga 2014 lalu jumlah keseluruhannya mencapai 77.957 akseptor dengan jumlah terbanyak pengguna alat kontrasepsi jenis KB suntik, pil KB dan implant.
Health