Bisnis.com, BAGHDAD- Meski peperangan melawan kelompok militan ISIS belum usai, Baghdad Fashion Week tetap dilaksanakan.
Pekan mode itu merupakan yang pertama dalam 27 tahun terakhir, di mana pekan mode terakhir yang diadakan di Irak terjadi pada 1988.
Sekitar 500 orang berkumpul untuk menyaksikan deretan koleksi dari para desainer yang digelar di Royal Tulip Hotel, Baghdad, Jumat (13/3/2015) lalu. Sedikitnya ada 16 model yang berlenggak-lenggok di atas catwalk.
“Ini merupakan sebuah usaha, ketika situasi politik dan keamanan saat ini tidak menentu. Ini merupakan pesan kepada dunia bahwa Irak masih hidup,” kata desainer Sinan Kamel, seperti dikutip laman Alarabiya.net.
Beberapa koleksi busana yang ditampilkan mengambil tema tradisional Arab, di antaranya motif kotak-kotak pada kafiya yang dibuat lebih modern.
Peragaan busana tersebut juga mendapat sambutan cukup baik dari para pengunjung yang hadir. Mereka beranggapan, acara itu bisa menjadi semacam ‘pengalihan’ dari situasi yang terjadi di Irak.
“Kami jarang melihat hal seperti ini. Ini adalah peragaan busana pertama yang saya tonton, dan rasanya menyenangkan,” ujar salah seorang pengunjung yang berprofesi sebagai pengacara.
Sementara di waktu yang sama, para prajurit, polisi, dan militer Irak masih terus berperang melawan kelompok ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) di Tikrit, sekitar 160 kilometer utara Baghdad. (Bisnis.com)
