Bisnis.com, JAKARTA--Jika kamar mandi dalam rumah digunakan lebih dari satu orang, sebaiknya berhati-hati menyimpan sikat gigi. Menurut penelitian yang dilakukan Quinnipiac University of Connecticut, Amerika Serikat, bakteri tinja yang berasal dari beberapa orang pengguna kamar mandi dapat menempel di sikat gigi.
Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan berpuluh-puluh sikat gigi milik mahasiswa yang menggunakan kamar mandi bersama di Universitas Quinnipiac. Hasil penelitian di mikroskop menemukan, sekitar 60 persen bakteri yang ada di sikat gigi adalah bakteri tinja, dan 80 persen bakteri dikontribusikan dari tinja yang berasal dari orang berbeda.
"Penekanannya bukan pada sikat gigi tercemar bakeri tinja yang berasal dari Anda sendiri, tapi dari orang lain yang tidak diketahui sejarah kesehatannya, seperti mereka memiliki virus atau bakteri lainnya di dalam feses mereka," kata Lauren Aber, Peneliti dari Quinnipiac University, Kamis (4/6/2015).
Aber dan temannya juga menemukan ketidakefektifan penutup sikat gigi untuk melindungi sikat gigi dari bakteri tinja.
"Penutup sikat gigi malah membantu bakteri tinja untuk membentuk lingkungannya," ujar Aber.
Sebab, setelah digunakan, sikat gigi langsung ditutup dan disimpan dalam keadaan lembab. Akibatnya, penutup sikat gigi malah menghalangi udara untuk mengerikan sikat gigi sebelum dipakai.
Karena itu, disarankan sebaiknya pengguna sikat gigi mengikuti saran dari Asosiasi Dokter Gigi Amerika dalam menjaga higienitas sikat gigi, yaitu tidak menggunakan sikat gigi secara bersama-sama, bersihkan sikat gigi dengan air mengalir dan langsung keringkan di udara terbuka.
Penyimpanan sikat gigi juga perlu diperhatikan. Bila sikat gigi Anda menggunakan pegangan yang tak bisa dilipat, sebaiknya simpan di tempat yang berjauhan untuk mencegah kontaminasi bakteri dari sikat gigi lain. Jangan menggunakan tutup sikat gigi dan ganti sikat gigi setidaknya empat bulan sekali.