Bisnis.com, JAKARTA- Sebanyak 100 kain songket Nusantara yang merupakan koleksi dari beberapa museum di berbagai provinsi penghasil tenun dan bebeberapa koleksi milik kolektor hadir dalam pameran Ragam Songket Nusantara dan Tradisi Tenun Serupa di Museum Tekstil Jakarta, 19 Agustus-20 September 2015.
Beberapa kain yang dipamerkan antara lain kodek balapak dari Pandai Sikek, Sumatra Barat, selendang songket Jambi, tanjung songket Palembang, pelung parelung basemah Sumsel, dan lipah sabbe dari Bone Sulsel. Lalu ada pula lapak meja Jempang dari Kalimantan Timur, lipah sabbe are Pagatan, Kalimantan Selatan dan tapo kertas tempel Sukarara, Lombok, NTB.
Kepala Unit Pengelola Museum Seni Dyah Damayanti mengatakan pelaksanaan pameran songket itu merupakan upaya membangkitkan kesadaran masyarakat untuk mencintai kekayaan wastra songket Indonesia.
"Penuh harapan, semoga pameran ini dapat menjadi bahan apresiasi bagi para pencinta wastra, peneliti, perancang busana, kalangan akademisi, pelajar dan masyarakat luas, serta memberi inspirasi dalam mengembangkan kreativitas berbasis wastra," kata Dyah dalam pembukaan pameran tersebut di Museum Tekstil, Rabu (19/8/2015).
Songket adalah satu teknik untuk menenun motif pada selembar wastra menggunakan pakan tambahan sebagai hiasan. Sementara itu, Judi Achjadi penulis buku tentang songket mengatakan pemeran tersebut dapat memberikan informasi bagi para pengunjung tentang teknik tenun dan variasinya.
