Bisnis.com, JAKARTA - Produser Battle of Surabaya M. Suyanto mengungkapkan animator lokal memiliki peluang menghasilkan karya animasi untuk pasar dunia. Apalagi setelah production house internasional Walt Disney Pictures Asia Pasifik mendorong agar muncul pusat industri animasi baru.
"Ketika saya bertemu Walt Disney, mereka mengatakan rata-rata ada lima film animasi yang didistribusikannya. Dengan jumlah SDM yang sama, mereka lebih senang memasarkan 10 film animasi. Maka mereka mendorong bagaimana di Asia Pasifik muncul pusat industri animasi untuk dipasarkan,” katanya.
Dia menyebutkan ke depan tantangan bagi para animator adalah bagaimana membuat film animasi dengan standar internasional. Dia optimistis pasar dunia dan pasar Indonesia akan menyambut baik film animasi layar lebar pertama produksi anak bangsa ini.
Sikap optimistis itu dilatarbelakangi fakta bahwa film ini menawarkan cerita yang berbeda yakni animasi berlatar belakang sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Ini sejalan dengan karakter penonton Indonesia yang selalu menginginkan hal baru dan berbeda.
Suyanto menjelaskan pembuatan Battle of Surabaya melibatkan 180 animator. Menurutnya, Indonesia memiliki animator handal. Ini terbukti saat timnya membuka audisi animator untuk proyek film ini, antusiasme masyarakat begitu tinggi. Namun, kendala justru terjadi ketika para animator ini harus bekerja sama dalam satu tim. “Kita harus training ulang dari awal agar memenuhi standar internasional.”