Melanoma merupakan salah satu jenis kanker yang tergolong jarang ditemukan di Asia. Penyakit kanker jenis ini juga merupakan yang paling ganas dibandingkan dengan jenis lainnya. /spafinder
Health

Cara Baru Pengobatan Kanker Melanoma

Tisyrin Naufalty Tsani
Minggu, 6 September 2015 - 06:30
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tahi lalat atau bintil hitam pada kulit sebenarnya tidak berbahaya. Namun, noda hitam pada kulit itu bisa berubah menjadi penyakit yang membahayakan, yakni kanker melanoma.

Kanker merupakan penyakit mematikan yang terjadi ketika sel-sel tubuh normal mengalami perubahan menjadi abnormal. Ada banyak penyebab kanker, mulai dari faktor lingkungan hingga genetik.

Melanoma merupakan salah satu jenis kanker yang tergolong jarang ditemukan di Asia. Penyakit kanker jenis ini juga merupakan yang paling ganas dibandingkan dengan jenis lainnya.

Karena minimnya angka kejadian melanoma di Asia, pilihan cara untuk pengobatan melanoma pun minim. Alhasil, meskipun jumlah penderita melanoma di Asia terbilang sedikit, tetapi tingkat kematiannya justru tinggi.

Data Globocan 2002 mencatat, ada sekitar 4.872 kasus melanoma di Australia pada laki-laki, angka kematiannya hanya 680. Sementara itu, pada perempuan terdapat 3.773 kasus, dengan angka kematian 383.

Coba bandingkan dengan Jepang yang mencapai 394 kasus pada laki-laki, dengan angka kematian 222, sedangkan pada perempuan Jepang terdapat 391 kasus dengan 202 angka kematian.

Begitu juga dengan kondisi di Taiwan yang tak jauh berbeda. Terdapat 98 kasus melanoma pada laki-laki, dengan angka kematian 81. Sementara itu, pada perempuan Taiwan terdapat 71 kasus, dengan angka kematian 68. Bagaimana dengan Indonesia?

Indonesia mencatat 349 kasus pada laki-laki dengan angka kematian 193, sedangkan pada perempuan ada 708 kasus dengan angka kematian 404.
Menurut ahli onkologi medis yang praktik di Rumah Sakit Umum Yangon Myanmar serta Rumah Sakit National University Singapura Aung Myo, masyarakat Indonesia juga belum memiliki kesadaran tentang melanoma.

“Mereka tahu tentang kanker payudara, kanker paru, tetapi kalau melanoma belum begitu,” katanya di Jakarta.

Selain pengetahuan yang minim tentang melanoma, masyarakat juga kerap tidak menyadari bahwa melanoma menghinggapi tubuhnya. Pasalnya, melanoma bisa saja muncul di tempat tak lazim yang jarang menjadi perhatian seperti telapak kaki dan bagian dalam mulut.

Melanoma terjadi pada sel-sel penghasil pigmen kulit yang disebut melanosit. Melanoma dapat muncul karena kebiasaan berjemur di bawah sinar matahari seperti yang sering dilakukan orang-orang Australia. Selain itu, para petani yang tidak menggunakan alas kaki juga rentan terkena melanoma karena adanya pengaruh dari pupuk.

Pria yang juga merupakan Direktur Medis MSD-Onkologi untuk Asia Pasifik itu memaparkan gejala melanoma yaitu ada sesuatu di kulit yang mirip tahi lalat. Namun, melanoma berbeda dengan tahi lalat pada umumnya.

Jika biasanya tahi lalat berbentuk bulat, melanoma bentuknya asimetris, tidak beraturan. Selain itu, memiliki dua jenis warna. Ukuran diameternya melebihi 6 mm, tetapi dapat membesar dalam waktu cepat.

PENGOBATAN

Untuk mengobatinya, salah satu cara terbaru bisa dengan terapi imun. Pengobatan cara ini mulai berkembang untuk kanker pada era 2000-an. “Ini cara pengobatan kanker yang terbaru,” katanya.

Pengobatan kanker dari waktu ke waktu semakin canggih. Pada era 1800-an, mulai dikenal metode bedah untuk kanker, setelah itu para ahli mengembangkan pengobatan dengan cara radiasi pada 1896, kemoterapi pada 1940-an, dan terapi target pada 1990-an.

Namun, saat ini terapi imun sudah digunakan. Terapi imun menggunakan sistem imun tubuh untuk melawan kanker. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memicu sistem imun untuk bekerja lebih keras dan pintar dalam melawan kanker serta memberi komponen ekstra kepada sistem imun.

Dia menyebutkan Merck Sharp & Dohme (MSD) mengembangkan produk untuk terapi imun dalam bentuk pembrolizumab yang dapat dimasukan ke dalam tubuh manusia. Pembrolizumab merupakan protein sistem imun buatan yang dapat merancang antibodi untuk menyerang bagian yang sangat spesifik dari sel kanker.

Saat ini, penggunaannya untuk melanoma sudah disetujui antara lain di Australia, Selandia Baru, dan Korea. Ke depannya, MSD berupaya agar terapi imun dengan pembrolizumab dapat dipakai untuk jenis kanker lainnya.

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Minggu (6/9/2015)
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro