Bisnis.com, JAKARTA– Anak-anak sekolah perlu makanan selingan yang sehat untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembangnya. Kadang-kadang orangtua tidak sempat membuat bekal, sehingga anak dikasih uang jajan untuk beli makanan di sekolah.
Nutrisi penting untuk pertumbuhan dan perkembang anak termasuk anak sekolah. Oleh karena itu, pihak sekolah dan guru mempunyai kesempatan melakukan pendidikan pemilihan makanan sehat untuk sarapan, selingan, atau makan siang
Kebutuhan gizi bersumber dari makanan utama dan makan selingan. Makanan utama tiga kali sehari dan makan selingan dua kali sehari.
Waktu makan selingan antara makan pagi dan makan siang sekitar pukul 09.00 dan antara makan siang dan makan malam, sekitar pukul 15.00. Makan selingan berperan mengatasi rasa lapar di antara waktu makan, karena kapasitas lambung anak relatif kecil, mengurangi overeating saat makan utama, dan meningkatkan konsentrasi.
"Proses tumbuh kembang anak dipengaruhi nutrisi dan stimulasi. Asupan nutrisi yang berkualitas harus memenuhi kaidah gizi seimbang, baik karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan juga air,” kata Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI Jaya), Rini Sekartini, pada acara talk show bertajuk Cermati Kandungan Nutrisi dalam Jajanan Anak di gedung Perfilman Usmar Ismail, Kamis (17/9/2015).
“Hal yang penting dipehatikan dalam pemilihan jajanan anak adalah kandungan nutrisi, jumlah kalori, higienitas, dan kandungan bahan tambahan pangan (BTP),” kata Rini.
Penggunaan kandungan BTP seperti pewarna, pengawet berlebih yang melewati batas yang sudah diuji BPOM dan bahan bukan untuk pangan seperti boraks, formalin, dan pewarna tekstil bila dikonsumsi akan memiliki efek samping yang berbeda-beda pada setiap orang, antara lain alergi pada kulit, saluran napas, dan luka pada lambung.
