Bisnis.com, JAKARTA - Orang Indonesia masih kurang mengonsumsi sayuran dan buahan dibandingkan dengan sumber nutrisi lainnya. Padahal, selain makanan dengan kandungan makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak, tubuh juga memerlukan asupan mikronutrien yaitu vitamin, mineral, serta fitonutrisi.
Menurut dokter sekaligus pemerhati gaya hidup Grace Judio-Kahl, kandungan fitonutrisi pada sayur dan buah memiliki manfaat yang luar biasa bagi tubuh, salah satunya mencegah penyakit degeneratif atau penyakit yang mengiringi proses penuaan.
Dia menjelaskan banyak penelitian yang memperlihatkan fitonutrisi dapat membantu mengurangi risiko penyakit degeneratif seperti jantung koroner, dan hipertensi. “Sayangnya, orang Indonesia mengonsumsi sayur dan buah dalam jumlah yang kurang,” katanya pada sebuah acara yang diselenggarakan Unilever.
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) merekomendasikan konsumsi sayur dan buah dalam sehari sebanyak 400 gram. Sementara itu, orang Indonesia hanya mengonsumsi 57,1 gram sayur dan 33,5 gram buah per hari.
Fitonutrisi tak hanya berperan dalam menciptakan warna-warna cantik pada sayur dan buah, tetapi juga mempunyai banyak manfaat lainnya. Menurut Grace, terdapat sekitar 25.000 jenis fitunutrisi yang terbagi menjadi beberapa warna utama.
Untuk warna merah, terdapat kandungan fitonutrisi yaitu lycopene, asam ellagic, quercentin, dan hesperidin yang bermanfaat dalam mengurangi risiko penyakit prostat, menurunkan tekanan darah, mengurangi pertumbuhan tumor dan kadar kolesterol serta mendukung pertumbuhan jaringan sendi dalam kasus-kasus arthritis.
Untuk warna oranye, mengandung beta-karoten, zeaxanthin, flavenoids, lycopene, kalium dan vitamin C. Nutrisi ini bermanfaat antara lain untuk mengurangi kolesterol dan tekanan darah rendah, memperbaiki pembentukan kolagen dan kesehatan sendi, serta memperbaiki kerusakan DNA.
Sementara itu, warna kuning mengandung beta–cryptothanxin, karotenoid lutein dan zeaxanthin, yang bermanfaat mendukung komunikasi antarsel, mencegah penyakit jantung, mengurangi risiko katarak dan lainnya.
Selanjutnya, warna hijau mengandung klorofil, serat, lutein, zeaxanthin, magnesium, kalsium, folat, vitamin C, dan beta karoten. Nutrisi tersebut antara lain dapat membantu dalam menghambat aksi karsinogen.
Di sisi lain, warna ungu dan biru mengandung phytochemical seperti anthocyanin, resveratrol dan fenolat yang merupakan antioksidan kuat.
Nutrisi ini dapat membantu dalam mengurangi risiko penyakit seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, meningkatkan memori dan sel komunikasi, hingga memperlambat proses penuaan.
Terakhir, warna putih mengandung beta-clucans, EGGG, SDG, flavenoids, alicoln dan lignin, yang manfaatnya antara lain untuk menyeimbangkan kadar hormon.
Nah, bagaimana jika mengonsumsi sayur dan buah dalam bentuk jus? Menurut Grace, seseorang bahkan dapat mengombinasikan aneka jenis buah dan sayur dan sayur dalam membuat jus.
Jika sudah berbentuk jus, artinya sayur dan buah juga telah melewati proses pra pencernaan karena bentuknya sudah cair sehingga lebih mudah diserap tubuh.
Chef dari Tree Food Concept Yuda Bustara memberi tip jika ingin mencampur sayur dengan buah untuk membuat jus, gunakan hanya daun-daunnya saja, jangan masukan batangnya. “Supaya rasanya enggak pahit,” katanya.
Pada dasarnya semua jenis sayur dan buah dapat dicampur menjadi jus, tetapi tak semua kombinasi sayur dan buah dapat menciptakan rasa yang enak.
Menurut Yuda, jenis buah yang cocok dicampur dengan sayuran adalah yang memiliki banyak serat seperti alpukat, nanas, dan semangka atau yang punya rasa manis natural seperti pisang. Jenis buah-buahan semacam itu dapat menghilangkan rasa sayuran sehingga jus lebih enak dinikmati.
Tak perlu khawatir mengonsumsi minuman sari buah yang beredar di pasaran. Anda dapat mengolah minuman sari buah dengan tam bahan sayur atau buah menjadi jus yang enak dengan kandungan fitonutrisi lebih beragam. []