Lebih dari 30% dari kematian akibat kanker disebabkan oleh lima faktor risiko perilaku dan pola makan. /Bisnis.com
Health

Waspadai Malnutrisi pada Pasien Kanker!

Tisyrin Naufalty Tsani
Minggu, 29 November 2015 - 15:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Penderita penyakit kanker rentan mengalami masalah yang berkaitan dengan nutrisi, mengingat kanker terjadi ketika sel-sel tubuh yang sebelumnya normal berubah menjadi abnormal. Dalam kondisi seperti itu, pasien dapat terkena kaheksia kanker.

Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Hematologi Onkologi Medik Sahid Sahirman Memorial Hospital Arry Harryanto Reksodiputro, kaheksia kanker adalah kondisi malnutrisi pada pasien kanker.

Dia menjelaskan kaheksia kanker dapat ditandai dengan adanya kehilangan berat badan sebesar 5% atau lebih yang terjadi selama enam bulan. Kaheksia kanker memiliki berbagai penyebab, misalnya karena tidak adanya nafsu makan pada pasien akibat efek samping dari kemoterapi dalam rangka membunuh sel-sel kanker.

Namun, ada pula sel-sel tubuh sehat yang bisa terpengaruh seperti saluran pencernaan, akibatnya pasien tidak nafsu makan. Sayangnya, mereka yang sudah terkena kaheksia kanker belum tentu akan mengalami kenaikan berat badan lagi jika sudah diberikan asupan gizi yang cukup.

Menurutnya, pemberian nutrisi pada pasien kaheksia kanker hanya untuk mencegah komplikasi dan mortalitas, karena kaheksia kanker sulit untuk disembuhkan. “Kaheksia menjadi penyebab kematian pada 5%-23% pasien kanker,” katanya.

Secara umum, pasien kanker rentan mengalami ganguan nutrisi atau kaheksia, tetapi tidak ada patokan pasti kapan pasien dapat terkena kaheksia kanker. Kaheksia kanker dapat menyebabkan kematian karena daya tahan tubuh pasien yang kurang.

Dengan demikian, mereka yang sudah terkena kaheksia kanker harus diberikan makanan yang sehat. Arry menyarankan makanan untuk penderita kaheksia kanker harus rendah kuman, caranya dengan memasak semua jenis makanan yang akan diberikan. Pasalnya, penderita kaheksia kanker memiliki daya tubuh yang rendah sehingga rentan terkena penyakit seperti diare.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Hematologi Onkologi Medik Sahid Sahirman Memorial Hospital Hilman Tadjoedin mengatakan berkurangnya daya tahan tubuh pada pasien kaheksia kanker disebabkan oleh kanker yang bersarang di tubuh seseorang ingin mempertahankan diri dengan mengeluarkan zat tertentu.

Selain berkurangnya daya tahan tubuh, penderita kaheksia kanker juga tentu saja akan memiliki bentuk tubuh yang tidak proporsional. “Namun ada juga jenis kanker tertentu yang sampai akhir hayatnya penderita dalam keadaan biasa-biasa saja berat badannya, misalnya kanker payudara,” katanya.

Kanker menjadi masalah kesehatan yang serius. Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO) mencatat pada 2012 penyakit tersebut telah membunuh 8,2 juta orang di seluruh dunia.

Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan 2013 memperlihatkan prevalensi kanker di Indonesia sebanyak 1,4 per 1.000 penduduk atau diperkirakan sekitar 347.792 orang.

Lebih dari 30% dari kematian akibat kanker disebabkan oleh lima faktor risiko perilaku dan pola makan, yaitu indeks massa tubuh tinggi, kurangnya konsumsi buah dan sayur, kurangnya aktivitas fisik, penggunaan rokok, dan konsumsi alkohol berlebihan.

Merokok merupakan faktor risiko utama kanker yang menyebabkan terjadinya lebih dari 20% kematian akibat kanker di dunia dan sekitar 70% kematian akibat kanker paru di seluruh dunia.

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Minggu (29/11/2015)
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro