Bisnis.com, JAKARTA - Dua hari lalu, tepatnya pada Selasa (8/3/2016), masyarakat dunia merayakan Hari Perempuan Internasional. Dalam konteks dunia digital, perempuan juga tidak ketinggalan dalam ikut menentukan warna dari digital Life.
Kita juga sering menyaksikan gambar atau hasil produk video soal perempuan dari produk digital. Namun, semua itu belum ada penelitiannya berkaitan perempuan dan digital.
Namun, satu hasil penelitian dari Kaspersky Lab patut disimak dan menjadi perhatian bagi kaum perempuan ini. Menurut hasil lembaga itu, lebih dari setengah perempuan di seluruh dunia (53%) menganggap foto dan video yang disimpan di ponselnya lebih berharga dibandingkan dengan pria (39%).
Dari hasil penelitian itu, lembaga itu langsung menyimpulkan ternyata perempuan lebih beresiko kehilangan data pribadi dibandingkan dengan pria. Itulah hasil penelitian Kaspersky Lab yang bekerja sama dengan B2B International.
Bahkan, penelitian dengan tema Consumer Security Risks Survey 2015 juga mengungkapkan lebih dari setengah perempuan yaitu 53% menganggap foto dan video yang tersimpan di perangkat mobile mereka lebih berharga dari hal lainnya. Artinya, mereka menganggap foto dan video lebih berharga dibandingkan dengan perangkat itu sendiri (56%), atau termasuk dengan prianya yang hanya mendapatkan porsi 39%.
Survei ini juga menemukan perempuan lebih banyak membagikan foto dirinya sendiri sebanyak 48% dengan orang yang dikenal (40%) dibandingkan dengan pria yang membagikan foto sendiri sebesar 43% dengan orang yang dikenalnya (33%). Patut diwaspadai, foto dan video milik perempuan itu rawan terhadap pencurian yang dilakukan hacker.
Kasparsky memasukkan masalah keamanan dengan porsi 29%.
Kurang Pemahaman
Lembaga itu juga menilai kurangnya pemahaman terhadap risiko ini dikonfirmasi dengan fakta-fakta yang didapatkan dari kuis bernama cyber savvy. Hasilnya, sekitar 27% dari wanita mengakui tidak memiliki cadangan atas data-data di perangkat mereka, sehingga berisiko kehilangan semua foto, video dan file berharga jika perangkat mereka dicuri atau rusak.
Di sisi lain, pria dinilai Kaspersky lebih waspada dengan data pribadinya. Pasalnya, berdasarkan data kaspersky, sebesar 80% pria jauh lebih siap dan memiliki cadangan data di perangkatnya.
Sampai saat ini, masih banyak perempuan yang dinilai Kaspersky masih belum memahami seberapa rentannya mereka terhadap serangan siber. Hanya ada 19% perempuan yang percaya mereka bisa menjadi target dari penjahat siber, sedangkan pria yang lebih waspada dengan datanya agar tidak menjadi bulan-bulanan hacker ada sekitar 27%.
Menurut Kaspersky, hal itu tidak mengherankan bahwa perempuan berbeda dari laki-laki dalam menggunakan perangkat mereka. Perangkat dewasa ini memainkan peran penting dalam menyimpan dan berbagi kenangan indah serta menjaga hubungan baik melalui e-mail dan teks. Perempuan, menurut Kaspersky, merasa khawatir tentang dampak emosional yang terjadi kepada orang lain ketika perangkat mereka dicuri atau diretas.
Selebriti bukan satu-satunya orang yang merasa khawatir tentang apa yang mungkin terjadi jika foto-foto pribadi mereka terekspos ke publik. Satu-satunya cara untuk mencegah hal ini terjadi adalah dengan mengambil tindak pencegahan keamanan yang dasar untuk menjaga apa yang berharga tetap aman.
Kaspersky berharap pada Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada setiap 8 Maret, seluruh perempuan di dunia lebih memperhatikan perangkat mereka dan aware dengan keamanan, sebelum datanya dicuri oleh hacker. Jadi waspadalah wahai kaum perempuan.