Bisnis.com, JAKARTA - Vietnam menjadi negara Asia Tenggara terbaru yang mencatatkan terinfeksi virus Zika.
Dua wanita di negara tersebut dilaporkan positif mengidap virus yang dikaitkan dengan ribuan kasus dugaan mikrosefali di Brasil.
Kementerian Kesehatan Vietnam dalam sebuah pernyataan melansir bahwa seorang wanita berusia 64 tahun di Nha Trang, dan seorang lagi berusia 33 tahun di Ho Chi Minh City jatuh sakit akhir Maret lalu, dan tiga tes mengonfirmasi mereka positif Zika.
Keduanya dikatakan kini dalam kondisi stabil dan tidak ada infeksi lainnya di kalangan kerabat dan tetangga yang terdeteksi.
"Setelah penyelidikan epidemi, kita mempertimbangkan sumber infeksi bisa jadi nyamuk," kata Wakil Menteri Kesehatan Nguyen Thanh Long, seperti yang dilansir Channel News Asia pada 5 April 2016.
Zika dibawa oleh nyamuk yang memindahkan virus itu kepada manusia. Zika belum dibuktikan menyebabkan mikrosefali pada bayi, tapi ada bukti yang mengaitkan keduanya. Mikrosefali merupakan kondisi kepala kecil luar biasa yang dapat menyebabkan masalah perkembangan pada bayi. Kasus terbanyak tercatat di Brasil.
Brasil melaporkan lebih dari 860 kasus mikrosefali dan menyatakan sebagian besar terkait infeksi Zika pada ibu. Negara itu kini menyelidiki lebih dari 4.200 kasus dugaan mikrosefali.
WHO mengatakan ada konsensus ilmiah yang kuat bahwa Zika dapat menyebabkan mikrosefali serta sindrom Guillain-Barre, gangguan neurologis langka yang dapat menyebabkan kelumpuhan.
Hingga kini, Zika telah mewabah di Asia, dengan kasus infeksi dikonfirmasi di Bangladesh, Korea Selatan, Thailand, dan China.