Bisnis.com, JAKARTA—Klinik Nyeri & Tulang Belakang Jakarta memperkenalkan motode baru penanganan nyeri lutut yang disebut genicular nerve bloc ablation.
Dokter pakar nyeri dari Klinik Nyeri & Tulang Belakang Jakarta Mahdian Nur Nasution mengatakan penanganan nyeri lutut kronis cukup rumit. Pemberian obat-obatan terutama obat anti inflamasi non-steroid kurang efektif menangani kasus nyeri lutut jangka panjang. Selain itu, obat-obatan ini dapat menimbulkan efek samping pada saluran cerna, jantung, dan ginjal.
“Pilihan operasi dan penggantian sendi juga berisiko meningkatan morbiditas dan mortalitas. Bahkan pada pasien usia muda seringkali diperlukan operasi ulang sehingga kurang disukai,” ujarnya, Jumat (21/10).
Terapi genicular nerve block and ablation merupakan merode menggunakan radiofrekuensi yang sedang naik daun. Terapi ini disukai karena dilakukan tanpa operasi, dapat dilakukan dengan rawat jalan, efek samping minimal, dan pasien dapat kembali beraktivitas setelah menjalani prosedur. Mahdian menjelaskan terapi ini cocok bagi penderita radang sendi kronis yang tidak ingin atau tidak dapat dioperasi karena kondisi kesehatan tertentu.
Manipulasi saraf genicularis dilakukan melalui dua tahap. Pertama, genicular nerve block yang dilakukan dengan memberikan obat anestasi lokal pada cabang-cabang tertentu saraf genicularis. Tahap kedua dilakukan dengan pemberian anestasi lokal dan dilanjutkan dengan pemanasan saraf menggunakan radiofrekuensi.