Bisnis.com, JAKARTA - Memilih alat kontrasepsi yang sesuai seringkali menjadi dilema bagi kaum wanita, seiring banyaknya mitos yang beredar terkait opsi pengaturan kehamilan tersebut.
“Pada dasarnya, efek penggunaan kontrasepsi berbeda-beda pada setiap wanita. Oleh karena itu, untuk mengetahui metode kontrasepsi yang benar-benar tepat, harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter obgyn maupun bidan, yang dapat menentukan kriteria kelayakan medis penggunaan metode kontrasepsi bagi Anda berdasarkan faktor genetik dan gaya hidup” kata Deputy GM Family Planning & Reproductive Health DKT Indonesia Basuki Dwi Harjanto, dalam rilisnya.
Selain dari segi kesehatan, faktor kualitas, keterjangkauan dan kenyamanan juga perlu dipertimbangkan sebelum Anda memilih untuk menggunakan alat kontrasepsi. Berikut panduan yang disarankan oleh Basuki:
- Apabila ingin menggunakan kontrasepsi hormonal berupa pil KB, pilih yang memiliki kandungan hormon baik estrogen maupun progrestin rendah yang aman bagi ibu menyusui atau yang mengandung Fe bagi wanita aktif untuk membantu mengganti kekurangan zat besi pada saat menstruasi. Estrogen idealnya berkisar antara 0,03 mg ethinylestradiol dan untuk progrestin berkisar 0,15 mg levonorgestrel atau 0,5 mg linestrenol.
- Apabila memilih menggunakan IUD, pilih IUD non hormonal. Selain efektif dan efisien, metode kontrasepsi jangka panjang seperti IUD tidak mempengaruhi produksi serta kualitas ASI, sehingga aman digunakan bagi ibu menyusui
- Pahami dulu karakter tubuh Anda sebelum memilih kontrasepsi dan kenali dominasi hormonal pada tubuh Anda