ilustrasi/wikipedia
Travel

Mimpi Menghadirkan Kapal Pinisi Edukasi

David Eka Issetiabudi
Sabtu, 4 Februari 2017 - 21:23
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--Warga Jakarta, hingga wisatawan datang ke Pelabuhan Sunda Kelapa, berpose di depan barisan Kapal Pinisi salah satu tujuannya.

Tapi sayang, tak mudah, bahkan sulit untuk naik, dan melihat interior Pinisi khusus barang ini. Bagi warga Ibu kota, melihat bentuk Pinisi bisa menjadi hal yang menarik, sekaligus menginspirasi.

Bagaimana tidak, bukankah kita ingat, lagu "Nenek moyangku seorang pelaut," dan kehebatan Pinisi mengarungi lautan.
Kesempatan untuk melihat lebih dekat Pinisi, akan dirasakan jika kita berkunjung ke Bulukumba, Sulawesi Selatan. Sayangnya, tak semua mampu kesana.

Dessy Sekar Chamdi, Program Coordinator Sunda Kelapa Heritage (SKH), mengatakan sulit bagi pengunjung yang ingin merasakan sensasi berlayar dengan Pinisi melalui Pelabuhan Sunda Kelapa. Selain karena diperuntukkan menjadi kapal barang, jaminan keselamatan harus dihadirkan lebih dulu.

"Harus ada pendampingan dari TNI Angkatan Laut kalau mau berlayar di sini, ditambah lagi memang tidak ada Pinisi untuk penumpang. Padahal, banyak yang ingin merasakan menikmati pelayaran bersama Pinisi, dan mengetahui sejarahnya," katanya di sela-sela peluncuran iDiscover City Walks, Sabtu (4/2/17).

Mimpi menghadirkan Pinisi sebagai sarana edukasi pun membumbung. Romobongan study tour, kunjungan wisata ataupun individu, tidak hanya merasakan moda transportasi laut, tetapi sensasi menunggang kapal dengan bahan sebagian besar dari kayu ini.

Sekar mengatakan pihaknya dalam beberapa tahun belakangan sudah mencoba untuk merangkai mimpi menjadi nyata dengan berkoordinasi, baik pemerintah maupun sektor swasta. Menurutnya, nilai edukasi, wisata sekaligus kebanggaan akan terus dipelihara jika generasi muda mengetahui betul kegagahan Pinisi.

"Memang banyak tembok yang menghalangi, dan sulit untuk dirobohkan. Akan tetapi, lebih baik terus berkoordinasi untuk mewujudkannya," katanya.

Sunda Kelapa yang sudah berdiri sebelum Belanda dan Portugis datang, memiliki nilai historis bagi Jakarta. Sekar menyebut, tidak akan ada metropolitan jika Sunda Kelapa tidak ada.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro