Bisnis.com, JAKARTA -- Sebagian orang beranggapan dehidrasi terjadi karena tidak minum cukup air atau keracunan makanan.
Faktanya bukan hanya itu penyebab dehidrasi. Konsumsi obat-obatan tertentu, alkohol, dan kafein bisa memicu dan memperburuk dehidrasi.
Para ahli kesehatan mengatakan, dehidrasi bukan persoalan enteng, apalagi di musim kemarau. Saat cuaca panas dan tingkat kelembapan udara rendah, jumlah pasien dehidrasi biasanya menumpuk di ruang gawat darurat.
Baca Juga Cuaca Panas di Amerika, 2 Orang Tewas |
---|
“Pada dasarnya, dehidrasi terjadi ketika kita kehilangan cairan lebih cepat sebelum tubuh kembali mengisi ulang,” kata Renee Garrick, dokter spesialis ginjal dan direktur medis di Westchester Medical Center.
“Keseimbangan tubuh biasanya mengatur jumlah air dan garam dengan benar. Namun, hal itu tidak terjadi ketika kita kehilangan lebih banyak air dan garam sebelum tubuh menggantinya. Atau ketika tubuh kehilangan cairan terlalu cepat karena diare atau muntah."
Seseorang bisa terkena dehidrasi jika mengeluarkan cairan terlalu banyak akibat keringat berlebih karena terpapar sinar matahari dalam waktu lama.
“Mereka bekerja di luar ruangan dan berkeringat, namun tidak mengonsumsi cairan yang cukup sehingga mengalami dehidrasi,” kata Neel Kapadia, asisten direktur medis di Unit Gawat Darurat Duke University.
Konsumsi minuman beralkohol juga bisa menyebabkan dehidrasi, begitu pun dengan minuman berkafein. Beberapa obat, seperti pil pereda tekanan darah dan suplemen yang mengandung diuretik bisa memberikan efek yang sama.
Perhatikan juga obat-obatan yang memicu efek samping diare dan muntah.
Baca Juga Pelindo II Gelar Mudik Gratis |
---|
Kekurangan cairan bisa menimbulkan berbagai penyakit, seperti kandung kemih, ginjal, jantung dan stroke. Dampak paling buruknya adalah kematian. Sebab itu, perbanyak konsumsi air putih dan batasi alkohol serta kafein.