Bisnis.com, JAKARTA - Menata ruang keluarga tentunya dimaksudkan agar area itu nyaman ditempati. Nah, sebelum Anda menata ruang keluarga, ada baiknya diskusikan hal itu dengan anggota keluarga.
Dengarkan keinginan mereka, kemudian akomodir hal itu ke dalam ruang keluarga. Tujuannya, agar tercipta ruang keluarga yang nyaman bagi seluruh anggota keluarga.
Jangan sampai ruang keluarga yang tercipta hanya nyaman bagi Anda dan pasangan, sementara tidak bagi anggota keluarga lain seperti anak.
Psikolog Keluarga Ajeng Raviando mengatakan, ruang keluarga merupakan jantungnya hunian tempat setiap anggota keluarga dapat menghabiskan waktu bersama di sana.
Di ruang keluarga, mereka dapat membangun kedekatan emosional serta menciptakan kenyamanan dan kehangatan dalam rumah.
Oleh sebab itu, dalam menata ruang keluarga penghuni pun mesti melibatkan anggota keluarga.
Caranya, dengan mengajak mereka berdiskusi mengenai penataan ruang keluarga.
“Diskusikan soal bagaimana memilih warna ruangan, perabotan, dan aksesoris interior lainnya,” ujarnya, Jumat (8/9/2017).
Dari diskusi tersebut nantinya akan muncul masukan-masukan dari anggota keluarga lainnya soal penataan ruang keluarga.
Baca Juga Cadangan Devisa Agustus 2017 Makin Kuat |
---|
Masukan-masukan itu tak ubahnya navigasi buat penghuni untuk menata ruang keluarga.
Misalnya, anak ingin dalam ruang keluarga ada area bermain, maka penuhi hal itu dengan menyediakan area khusus bermain.
Bisa pula dengan mengajak anggota keluarga memilih karpet. Dengan begitu tiap-tiap anggota keluarga merasa memiliki ruang tersebut.
“Jadi dalam penataan ruang sebaiknya singkirkan ego,” pesan Ajeng.
Ajeng menuturkan jika ruang keluarga ditata berdasarkan ego, maka akan tercipta ruang yang tidak memberikan kenyamanan bagi anggota keluarga lain.
Mereka tidak merasa memiliki ruang itu karena tidak dilibatkan dalam penataannya. Akhirnya mereka pun tidak betah berlama-lama di ruang keluarga.
“Sekarang ini bila ingin anak betah di rumah jangan paksa mereka untuk tinggal di rumah. Namun buat mereka betah dengan cara libatkannya dalam menata ruang keluarga,” tuturnya.
Salah satu hal yang perlu didiskusikan adalah pemilihan warna. Untuk pemilihan warna, Ajeng menyarankan warna-warna cerah karena dari sisi psikologi warna-warna tersebut dapat membangkitkan motivasi dan semangat para penghuni rumah.
Selain warna cerah, Ajeng juga menyarankan warna krem agar memberikan kesan hangat pada ruang keluarga.
“Jangan pilih warna-warna gelap karena membuat suasana sesak. Terkait warna ini penghuni dapat diskusikan dengan anggota keluarganya,” ujarnya.
Selain itu Ajeng menyarankan, untuk memberikan energi baru sebaiknya dekorasi ruang keluarga diubah satu tahun sekali.
Waktu setahun dibutuhkan untuk menciptakan hubungan emosional antara penghuni dengan ruang keluarga mereka.
Namun, perubahan dekorasi ruang keluarga ini tidak perlu dilakukan secara keseluruhan, cukup mengubah beberapa bagian seperti karpet maupun penambahan bingkai-bingkai foto.
FURNITUR
Senada. Ardan Hanafi, Deputy Communication & Interior Design Manager IKEA Indonesia mengatakan, sebelum menata ruang keluarga penghuni semestinya tahu siapa saja yang tinggal di rumah.
Setelah teridentifikasi siapa saja di rumah, selanjutnya mereka diajak mengobrol untuk menentukan pemilihan furnitur di ruang keluarga.
Dari hasil obrolan tersebut, penghuni tinggal memaksimalkannya untuk memilih furnitur. “Misalnya, obrolan itu untuk mengetahui apa yang diinginkan anak saya di ruang keluarga seperti apa,” ujarnya.
Ardan mengingatkan pemilihan furnitur tak boleh asal-asalan mengingat harganya cukup menguras kantong. Bila asal, tanpa pertimbangan dan diskusi terlebih dahulu, furnitur yang dibeli terasa sia-sia karena tidak disenangi anggota keluarga lainnya.
Menurut Ardan pemilihan furnitur juga berhubungan dengan kebutuhan emosional anggota keluarga.
“Jangan sampai sudah beli furnitur mahal-mahal, ketika di ruang keluarga ada yang bilang kok furniturnya seperti ini. Seba itu diskusi terlebih dahulu sebelum membeli perabotan,” ujarnya.
Mengenai jenis furnitur, Ardan mengatakan, saat ini ruang keluarga cenderung tidak luas sehingga furnitur-furnitur yang cocok adalah furnitur multifungsi.
Furnitur-furnitur jenis ini memiliki kelebihan dari bentuknya yang simpel dengan fungsi lebih. Sehingga keterbatasan ruang keluarga tak mengurangi kenyamanan di dalamnya.
Misalnya, penghuni dapat memilih sofa-sofa yang memiliki fungsi lain sebagai tempat tidur atau penyimpanan barang. Atau, meja-meja yang memiliki tempat penyimpanan dapat difungsikan untuk menyimpan barang-barang di ruang keluarga.
Selain menghemat ruang, furnitur multifungsi juga dapat mengakomodir berbagai aktivitas di area sentral tersebut.