Bisnis.com, JAKARTA—Dikutip dari Reuters, penyelenggaraan Grammy Awards pada Minggu (29/1/2018) ternyata diwarnai dengan turunnya jumlah pemirsa televisi yang cukup signifikan. Ditayangkan di stasiun televisi CBS, jumlah penonton tahun ini turun sebesar lebih dari 6 juta penonton. Muatan humor politik dan kemenangan Bruno Mars disebut sebagai salah satu sumber masalahnya.
Berdasarkan data dari Craig Nielsen, sebanyak 19,8 juta pasang mata menyaksikan acara itu dari televisi selama tiga setengah jam tahun ini. Jumlah ini kalah banyak dibandingkan penayangan acara yang sama tahun lalu di mana jumlah penonton di Amerika Serikat disebutkan mencapai 26,1 juta orang. Sepanjang sejarah, rekor terendah jumlah penonton mereka terjadi pada 2006, di mana tayangan ini hanya mampu menyedot 17 juta penonton.
Perayaan ke-60 Grammy Awards, yang berlangsung di Madison Square, New York tersebut mengganjar penyanyi R&B Bruno Mars dengan lima piala, tiga di antaranya adalah penghargaan teratas di ajang tersebut, yakni Album Terbaik, Rekaman Terbaik, dan Lagu Terbaik. Sementara penyanyi rap Kendrick Lamar memenangkan lima penghargaan.
Gelaran ini mendapat penilaian buruk dari berbagai media setempat. Media USA Today menyebut Grammy Awards sebagai terlalu menjemukan. Selain itu, pembawa acara James Corden juga dikritik di media sosial karena lelucon yang buruk sepanjang acara.
Beberapa faktor lain yang disinyalir jadi penyebab turunnya jumlah penonton adalah banyak para bintang musik besar seperti Taylor Swift, Ed Sheeran dan Beyonce tidak dinominasikan atau tidak tampil dalam acara tersebut. Selain itu, pahasan tentang Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan kebijakannya ternyata membuat beberapa pemirsa memilih berganti kanal siaran.
Salah satu momen yang paling banyak dibicarakan adalah momen menjelang akhir siaran di mana mantan calon presiden Demokrat Hillary Clinton bersama musisi Cher, Cardi B. dan Snoop Dogg membaca petikan dari "Fire and Fury," buku bernada pedas dari Michael Wolff tentang tahun pertama Trump di kantor
Kritikus Hollywood dari Deadlione.com Lars Johnson mengatakan, dia tidak terkejut sama sekali mendengar jumlah penonton yang turun begitu besar. "Orang-orang mendengarkan musik untuk bersantai. Ocehan soal politik menjadikan malam itu sebagai malam yang baik untuk menonton sesuatu yang lain ... yang tampaknya banyak dilakukan orang."