Bisnis.com, JAKARTA - Fasilitas-fasilitas pemeriksaan mata dan optik dinilai tidak selayaknya memberikan perlakukan yang sama kepada anak-anak seperti perlakuan terhadap orang dewasa.
Menurut Alexander F Kurniawan, Chairman PT Optik Tunggal Sempurna, terdapat beberapa perbedaan perlakuan yang dibutuhkan dalam memberikan layanan kesehatan mata kepada anak. Contohnya dalam hal waktu dan proses pemeriksaan.
"Anak-anak lebih sensitif untuk peningkatan ukuran mata," ujarnya, Minggu (11/3/2018).
Alex menjelaskan, berdasarkan studi, anak-anak sampai dengan 18-19 tahun, bila tidak dilakukan pemeriksaan secara berkala dan jika mengalami mata minus, setiap tahun bisa bertambah minus 1.
Minusnya akan bertambah setiap tahun bila tidak diberikan kacamata yang benar sehingga perlu dilakukan pemeriksaan setiap enam bulan sekali.
Kondisi itu sangat berbeda dengan orang dewasa. Mereka yang berusia 20 tahun ke atas mengalami penambahan minus yang tidak terlalu banyak sehingga bisa saja diperiksa dengan rentang waktu yang jauh labih lama, seperti satu tahun sekali.
Perbedaan lainnya adalah perilaku pada saat menjalani pemeriksaan. Biasanya, anak-anak tidak akan betah terlalu lama mempertahankan fokus matanya saat diperiksa. Ini salah satu tingkat kesulitan melakukan pemeriksaan mata kepada anak.
"Melayani customer kecil lebih sulit dari orang dewasa. Customer-customer cilik tuntutanya lebih tinggi dari orang dewasa."
Perbedaan ini pun menjadi ide dari Optik Tunggal Sempurna mendirikan Optik Next Generation, belum lama ini. Gerai optik yang beroperasi di Kelapa Gading Mal itu merupakan gerai optik yang khusus melayani anak-anak.
Selain itu, pihaknya yakin layanan ini merupakan hal yang baru karena belum ada satu optik pun di Indonesia yang mau berkonsentrasi khusus kepada anak-anak.
Pada gerai optik ini, para petugas bukan hanya berkemampuan melakukan layanan pemeriksaan mata, tetapi juga diberikan ketrampilan menghadapi perilaku anak-anak sehinga pemeriksaan dapat dilakukan dengan akurat.