Konferensi pers Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di Grand Indonesia/Bisnis-Asteria Desi Kartika Sari
Fashion

Ini 4 Tema Kunci Referensi Tren Terkini Industri Kreatif

Asteria Desi Kartika Sari
Kamis, 27 September 2018 - 19:46
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA-- Guna memberikan referensi terhadap tren dalam industri dunia kreatif. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) kembali mengeluarkan predksi tren ke depan.

Kali ini, Trend Forecast 2019/2020 bertajuk Singularity. Sama seperti tahun sebelumnya, Trend Forecasting 2019/2020 diharapkan bisa menjadi referensi tren dalam negeri, berisi panduan dan inspirasi bentuk, warna, sketsa, hingga selera pasar terkini.

Bedanya, tahun ini Trend Forecasting diluncurkan dalam bentuk portal. Portal ini nantinya berfungsi sebagai wadah bagi desainer atau pelaku kreatif lainnya untuk saling berinteraksi satu sama lain.

Konseptor dan penulis Tim Trend Forcasting Indonesia Isti Daniswari menjelaskan Singularity dapat diartikan sebagai keganjilan teknologi , terinpirasi dari paradoks dalam abad ke 21. Misalnya, hal tersebut tergambar dalam beberapa pertanyaan seperti apakah eksistensi tenaga manusia akan tergantikan dengan mesin, atau keberadaan mesin dapat memperbaiki eksistensi menjadi manusia super.

"Ada tema menarik yang dapat merepresentasikan dari singularity untuk Indonesia," kata Isti di Grand Indonesia Kamis (27/9/2018).

1. Exuberant

Exuberant di sini adalah karakter kemanusiaan yang dinamis dan cerdas. Karakter dasar dari tema ini adalah santai, ramah, sedikit nerdy, namun tetap stylish, dan lucu.

2. Neo Medieval

Neo medieval adalah pola pikir yang menjadikan kemajuan teknologi sebagai sebuah paradoks. Globalisasi membuat sebuah tren yang menyerupai abad pertengahan.

Tema-tema di abad pertengahan tetap mempesona dunia modern dan teknologi tinggi karena narasi romantis sejarah untuk menjelaskan pandangan yang membingungkan. Walau bernapas abad pertengahan, namun tema ini juga sangat futuristis.

3. Svarga

Tema tren ini mewakili poetnsi kemanusiaan yang inklusif dan berempati. Svarga berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti surga, menggambarkan pendekatan antar manusia secara spiritual.

Desain dari tema ini memperlihatkan berbagai produk berbasis kriya bernilai tinggi, menggarisbawahi warisan tradisi yang tak ternilai harganya dan kearifan lokal pelaku kriya tradisional.

4. Cortex

Tema ini mewakili sistem dasar yang mendistrupsi kehidupan dalam singularity. Dalam proses pengembangan desain, tema ini tidak hanya berfungsi sebagai alat pembantu desainer, namun juga bisa menjadi desainer itu sendiri.

Koordinator Tim Penyusun ITF Dina Midiana menambahkan hasil riset tersebut juga hadir dalam format konten Impulse sebagai tema besar, dan Decoding sebagai acuan penerapan.

"Penting sekali menerapkan trend forecast yang dikawinkan dengan kekayaan unsur lokal yang dimiliki," tambah Dina.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro