Bisnis.com, JAKARTA – Berdasarkan survey demografi kesehatan Indonesia pada 2017, penggunaan alat kontrasepsi modern ternyata mengalami penurunan dari 61,9% pada 2012 menjadi 59,7% pada 2017.
Penurunan tertinggi bahkan terjadi pada segmen usia 15 tahun hingga 29 tahun yang merosot hingga 4%.
Rendahnya pengetahuan pasangan muda terhadap kesehatan reproduksi dan kurangnya akses terhadap informasi yang akurat dan tepercaya mengenai kontrasepsi disinyalir menjadi dua penyebab utama menurunnya jumlah pengguna kontrasepsi modern, khususnya di kalangan milenial.
Kontrasepsi modern adalah proses pencegahan kehamilan dengan menggunakan alat keluarga berencana (KB) seperti jarum suntik, pil KB, IUD, implant, kondom, hingga fasektomi.
Adapun kontrasepsi konvensional adalah proses pencegahan kehamilan dengan mengatur jadwal dan memutus senggama.
Untuk itulah, dalam rangka Hari Kontrasepsi Sedunia yang diperingati pada 26 September, DKT Indonesia mendorong kesadaran generasi muda mengenai pentingnya pengetahuan akan kesehatan reproduksi, termasuk penggunaan kontrasepsi modern untuk mencegah kehamilan usia dini.
“Untuk menyasar pasangan millenials dalam hal perencanaan keluarga, kami giat melakukan berbagai aktivitas digital yang dikemas secara menarik dan meaningful, salah satunya melalui platform edukasi digital,” ujarnya.
Dua platform edukasi digital yaitu tundakehamilan.com sebagai sumber bagi millenials moms untuk mencari informasi mengenai kontrasepsi, dan Moth3rs.com sebuah platform untuk mengedukasi pentingnya perencanaan secara general. Hingga saat ini, dua platform tersebut telah menjangkau lebih dari 24 juta wanita Indonesia.