Bisnis.com, MATARAM – Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata atau Asita NTB Dewantoro Umbu Joka mengatakan jalur pendakian Gunung Rinjani akan dibuka pada 19 November 2018 nanti.
Walaupun akan dibuka, pendakian masih menggunakan kuota. Hanya sebanyak 150 pendaki yang diizinkan naik ke gunung tersebut dalam sehari.
Selain pembatasan kuota, jalur pendakian juga berubah. Sebelumnya, daerah Sembalun dan Senaru menjadi pintu masuk menuju jalur trekking. Hanya saja, karena jalurnya terputus pascagempa, jalur pendakian yang akan dibuka yakni melalui daerah Aik Berik.
“Pintu masuk dari Sembalun dan Senaru jalur trekking-nya putus sehingga harus diperbaiki. Penggunaan kuota ini juga agar wisatawan yang datang lebih tertata,” katanya, Sabtu (10/11/2018) malam.
Selain Gunung Rinjani, destinasi Gili Trawangan juga terpengaruh dengan adanya gempa. Tetapi saat ini pemulihan telah dilakukan. Gili Trawangan pun dinilai siap menerima kunjungan wisatawan lagi.
“Jadi yang hancur itu kebanyakan rumah penduduk. Destinasi hanya 20% yang hancur termasuk Gunung Rinjani dan Gili Trawangan,” kata Dewantoro.
Dewantoro menambahkan terjadi penurunan hingga 80% kunjungan wisatawan ke Lombok pascagempa. Namun, empat bulan berlalu, kunjungan wisatawan pun mulai pulih. Walaupun belum normal atau hanya 50% dari rata-rata kunjungan per bulan yang sebesar 400.000.
Bali menjadi penyumbang wisatawan terbesar ke Lombok saat ini. Dengan makin banyaknya wisatawan ke Bali dan penyeberangan langsung menuju Gili, membuat Lombok mampu dengan perlahan memulihkan kunjungan wisata.
Dewantoro optimistis NTB mampu mencapai target kunjungan 4 juta wisatawan mancanegara dan domestik hingga akhir tahun.
Adapun sebelum gempa terjadi, kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke NTB mencapai sekitar 2,8 juta.
“Segala macam cara akan kita upayakan seperti mengadakan event pemerintah di sini. Rencananya, kita akan mengadakan Rakernas Asita awal Desember 2018 di sini, setidaknya bisa memperlihatkan ke dunia bahwa kita aman di sini,” katanya.