Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Doddy Izwardy sedang berbicara dalam acara Diskusi Publik Menyambut Hari Gizi Nasional 2019 bertajuk Menuju Zero Gizi Buruk dan Stunting 2045 di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Jakarta, Selasa (29/1/2019)/ Bisnis-Eva Rianti
Health

Pengetahuan Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan di Indonesia Buruk

Eva Rianti
Selasa, 29 Januari 2019 - 17:00
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat (KOPMAS) Arif Hidayat menuturkan bahwa ancaman gizi buruk dan stunting akan terus menghantui anak-anak di Indonesia lantaran masih minimnya edukasi mengenai gizi.

Hal ini diakuinya kendati data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan adanya perbaikan status gizi pada balita di Indonesia.

Berdasarkan data Riskesdas 2018, proporsi status gizi sangat pendek dan pendek turun dari 37,2% (Riskesdas 2013) menjadi 30,8%. Adapun, proporsi status gizi buruk dan gizi kurang turun dari 19,6% (Riskesdas 2013) menjadi 17,7% (Riskesdas 2018).

“Hasil temuan kami menunjukkan masih buruknya pengetahuan periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Informasi masih di tingkat elite, sementara kalangan bawah belum. Itu PR [Pekerjaan Rumah] bersama menyampaikan hal tersebut,” katanya ketika ditemui Bisnis dalam acara Diskusi Publik Menyambut Hari Gizi Nasional 2019 bertajuk ‘Menuju Zero Gizi Buruk dan Stunting 2045’ di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Jakarta, Selasa (29/1/2019).

Arief mengatakan, KOPMAS melakukan peninjauan langsung ke sejumlah keluarga di Jawa Barat dan Banten pada periode November –Desember 2018 dan mendapati sebanyak 12 anak yang mengalami gizi buruk.

Dari beberapa daerah yang ditinjau, Pandeglang merupakan salah satu penemuan kasus gizi buruk yang paling miris. Hasil temuan menunjukkan bahwa masih banyak diantara para orang tua yang belum mendapatkan edukasi yang baik tentang bagaimana membesarkan anak.

Di daerah tersebut, rata-rata anak dalam kondisi normal pada usia 1—2 bulan, namun setelah itu tumbuh tidak sehat. Yang paling banyak ditemui, anak-anak tersebut mengalami penyakit step pada usia 3—4 bulan karena gizinya kurang baik.

“Kalau kita datang langsung ke kampung-kampung yang aksesnya sulit dijangkau, mungkin kita akan menemukan lebih banyak lagi penderita gizi buruk. Hanya saja kita belum tahu,” ungkapnya.

Penulis : Eva Rianti
Editor : Miftahul Ulum
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro