Bisnis.com, JAKARTA— Gangguan kepribadian narsistik merupakan gangguan mental di mana seseorang merasa dirinya lebih penting dan membutuhkan kekaguman dari orang lain.
Dia percaya bahwa dirinya lebih unggul dari orang lain. Dia tidak peduli akan tanggapan orang lain kepada dirinya. Akan tetapi, di balik semua itu dia cenderung rapuh dan sangat rentan dengan kritikan.
Pasangan yang narsistik juga demikian. Dia akan selalu membuat skenario di mana dia dapat menunjukkan kepada orang lain mengenai dirinya sendiri, termasuk kepada pasangannya sendiri. Pasangan si narsistik umumnya mudah tertipu oleh manipulasi dan eksploitasi mereka, tanpa disadari.
Bagaimana pasangan yang narsistik memanipulasi pasangannya untuk menguntungkan dirinya sendiri? Berikut ciri-cirinya:
1. Dia selalu merasa tahu segalanya
Pasangan yang narsistik selalu memposisikan dirinya sebagai ahli di mana pun dia berada, di rumah, di tempat kerja, dan di mana saja. Dia tidak segan mengungkapkan bahwa dirinya bisa mengetahui segalanya yang tidak diketahui orang lain, dengan tujuan untuk menyingkirkan pendapat orang lain.
2. Pengendali dan hakim
Orang narsistik selalu memposisikan dirinya sebagai orang yang mendominasi, berhak mengkritik, dan mengendalikan orang lain. Dia tidak segan memerintah pasangannya dengan tujuan agar pasangannya tunduk kepadanya.
3. Haus pujian
Banyak orang narsistik sengaja memilih pekerjaan profesional di mana mereka dapat dikagumi, disegani, dan ditakuti. Dia senang menjadi superior, penting, dan istimewa.
4. Manipulatif
Narsistik dapat menggunakan daya tarik, rayuan, bahkan paksaan untuk menekan pasangannya agar melakukan apa yang diinginkannya. Beberapa di antara mereka sangat pintar memanipulasi orang lain sehingga dia tidak sadar.
5. Senang pamer
Dia akan mengungkit keberhasilan dan kebaikannya kapan saja dan di mana saja, sekalipun pengakuannya itu tidak relevan. Dia tidak segan menjatuhkan nama orang lain, menyombongkan statusnya, dan menyombongkan dirinya untuk menunjukkan betapa hebat dan indahnya hidupnya.
6. Mempersulit keadaan
Orang narsistik dengan sengaja mempersulit kehidupan pasangannya. Dia sangat tidak kooperatif bahkan sering melakukan hal-hal yang tidak perlu. Dalam pandangannya, lebih baik menjadi hambatan bagi orang lain ketimbang tidak menjadi siapa-siapa. Terkadang dia tidak sadar akan hal ini, dan tidak sadar bahwa dirinya tidak dicintai karena hal ini.
7. Mengendalikan hidup orang lain
Beberapa orang narsistik merasa bahwa dia berhak mengendalikan hidup orang lain dengan harapan untuk meningkatkan harga dirinya sendiri. Orang yang menjadi pasangan orang narsistik cenderung diperdaya untuk menjadi perpanjangan kebutuhan egoisnya.